Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Lampu LED

Kompas.com - 30/08/2022, 14:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNET

Ilustrasi lampu LED.UNSPLASH/FEDERICO BOTTOS Ilustrasi lampu LED.

Jika peredupan benar-benar penting di rumah Anda, maka Anda harus benar-benar mempertimbangkan lampu pintar. Sebagian besar menggunakan mekanisme bawaannya sendiri untuk menangani peredupan, jadi Anda tidak memerlukan sakelar peredup sama sekali.

Mekanisme peredupan seperti itu sangat bagus karena tidak akan berkedip atau berdengung, dan Anda biasanya dapat menyinkronkan semuanya dengan asisten suara seperti Siri atau Alexa.

Baca juga: Tak Ada Sinar Matahari? Kamu Tetap Bisa Berkebun dengan Lampu LED Ini

5. Tidak semua lampu harus menggunakan LED

Mengetahui di mana boleh menempatkan lampu LED akan memastikan bahwa bohlam tidak akan putus sebelum waktunya.

Anda mungkin tahu bahwa lampu LED bekerja jauh lebih dingin daripada sepupunya yang pijar, tetapi itu tidak berarti mereka tidak menghasilkan panas. Lampu LED memang menjadi panas, tetapi panasnya ditarik oleh heat sink di dasar bohlam.

Dari sana, panas menghilang ke udara dan bohlam LED tetap dingin, membantu memenuhi janjinya untuk masa pakai yang lama.

Bohlam membutuhkan cara untuk menghilangkan panas. Jika lampu LED ditempatkan di rumah tertutup, panas tidak akan pergi ke mana pun, mengirimnya kembali ke bohlam dan menghukumnya dengan kematian yang lambat dan menyakitkan.

Baca juga: Ini Warna Lampu Terbaik untuk Kamar Tidur Menurut Para Ahli

Ingat, lampu LED adalah perangkat elektronik. Sama seperti dengan ponsel atau laptop Anda, tidak baik membiarkannya terlalu panas.

Itulah mengapa tidak masalah untuk tetap menggunakan lampu pijar, neon, dan halogen untuk perlengkapan tertutup. Lampu LED juga akan berfungsi, tetapi dalam beberapa kasus, penumpukan panas di dalam perlengkapan akan mengurangi masa pakai bohlam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com