Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Furnitur Antik

Kompas.com - 28/08/2022, 18:58 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Furnitur antik masih banyak digandrungi orang pada masa modern sekarang ini. Hal ini karena memiliki desain yang unik, ketahanan mumpuni, dan sentuhan masa lalu yang menawan.  

“Masa lalu selalu menjadi sumber nilai dan inspirasi luar biasa bagi para desainer,” kata Helen Linfield, pedagang barang antik terkemuka di Wakelin & Linfield. 

Baca juga: Cara Merawat Furnitur Kayu agar Tetap Mengilap Seperti Baru

Akan selalu ada keinginan alami untuk inovasi dan perubahan, tetapi furnitur antik mampu bertahan dari badai mode yang selalu berganti. 

Namun, memilih furnitur antik yang betul-betul tepat, masih bagus, dan berkualitas tidaklah mudah. 

 

Untuk membantu Anda, berikut hal yang perlu diketahui sebelum membeli furnitur antik dikutip dari My Decorative, Minggu (28/8/2022).

Berbelanja dengan mata dan hati Anda

Ilustrasi furnitur antik.PIXABAY/455992 Ilustrasi furnitur antik.
Calon pembeli yang ingin melakukan pembelian baru mungkin tergoda memilih furnitur hanya berdasarkan investasi daripada gaya pribadi.

Untuk menghindari penyesalan pembelian, cara terbaik adalah membeli furnitur antik yang benar-benar Anda nikmati.

Jika objek itu indah secara visual dan Anda yakin akan memberi kegembiraan untuk dilihat setiap hari, ini tandanya furnitur itu adalah pilihan tepat serta akan menjadi investasi.  

Baca juga: 4 Posisi Terbaik Meletakkan Furnitur di Rumah Menurut Feng Shui 

Selidiki keaslian furnitur antik

Hal paling mengkhwatirkan saat berbelanjang furnitur antik adalah barang tersebut palsu. Saat menilai suatu barang yang asal-usulnya tidak jelas atau tidak ada, calon pembeli tidak boleh segan-segan untuk memeriksanya secara menyeluruh.

Harriet Chavasse dari Thakeham Furniture Ltd memberikan panduan untuk memeriksakan keasalian barang antik. 

Pertama, periksa apa saja yang tidak pada tempatnya. Apakah bagian atas, belakang, atau samping terbuat dari kayu lapis? 

Baca juga: Industri Furnitur dan Kerajinan Miliki Peluang Target Potensial Baru

Perlu diketahui bahwa kayu lapis tidak digunakan dalam produksi furnitur sampai tahun 1930-an. 

Langkah selanjutnya adalah membalikkan item jika memungkinkan. Jika itu adalah meja besar, seperti tempat makan, Harrier menyarankan membawa senter untuk melihat ke bawah dengan baik.

Hal pertama yang harus dicari adalah hampir bagian dari 'patina' atas. Jika meja telah digunakan selama dua abad atau lebih, akan ada cincin lilin di sekitar tepi bawah, area ujung jari orang menyentuh meja. 

Baca juga: Cara Memperbaiki Furnitur yang Rusak Terpapar Sinar Matahari

Ilustrasi furnitur kayu. FREEPIK/RAWPIXEL.COM Ilustrasi furnitur kayu.

Hal ini hampir sulit ditiru. Namun, apabila bagian bawah terlalu bersih atau memiliki bekas noda sikat, hindari memilih berang tersebut lantaran bukan furnitur antik. 

Selain itu, jika furnitur semakin tebal memiliki lapisan, semakin tua potongannya. Veneer dijahit dengan tangan sampai jauh ke abad kesembilan belas.

Karena itu, furnitur harus dipotong secara kasar. Furnitur antik diampelas dan dipoles di tempatnya. Veneer menjadi lebih tipis saat otomatisasi maju hingga menjadi 'kertas' yang praktis pada abad ke-20.

Periksa juga sekrup dan paku. Sekrup, seperti yang kita kenal sekarang, ditemukan sekitar 1675 dan dibuat dengan tangan sampai pertengahan abad ke-19. 

Baca juga: 5 Cara Membersihkan Furnitur Kayu, Pakai Pasta Gigi hingga Mayones

Sekrup buatan tangan memiliki sedikit atau tidak ada lancip, slot di kepala jarang sejajar di tengah, dan spiral secara substansial lebih dangkal daripada sekrup buatan mesin.

Paku dipotong persegi dengan paku kawat bundar tidak digunakan sampai sekitar tahun 1900.

Terakhir, gerakkan tangan Anda di atas meja. Permukaan atas meja memiliki hasil akhir segar yang tidak semulus dan halus saat disentuh seperti patinasi asli. Butirnya mungkin terangkat atau ujungnya mungkin sangat tajam untuk benda antik.

Seperti aspek lain dari pembelian barang antik, pengalaman itu penting. Namun, percayalah pada insting Anda bahwa sebuah karya yang hanya 'terasa' salah sering kali salah dan mata Anda pada akhirnya akan memperhatikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com