Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Herbisida Sistemik, Cara Aplikasi, dan Contohnya

Kompas.com - 27/07/2022, 15:00 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Herbisida sistemik menjadi salah satu jenis herbisida yang dinilai efektif untuk menekan populasi gulma. Herbisida jenis ini masuk dalam kelompok obat gulma berdasarkan cara kerjanya.

Lantas, apa yang dimaksud herbisida sistemik? Dan apa saja contohnya? Temukan jawabannya pada penjelasan berikut ini.

Baca juga: Mudah, Begini Cara Membuat Herbisida dari Bahan-bahan di Dapur

Apa itu herbisida sistemik?

Dikutip dari buku Masalah dan Pengendalian Gulma di Perkebunan karya Emanuel Barus, Rabu (27/7/2022), herbisida sistemik adalah herbisida yang bahan aktifnya bisa diserap dan ditranslokasikan ke seluruh jaringan gulma dari akar sampai daun, dan sebailiknya. Gulma yang terkena herbisida ini akan mati secara perlahan.

Ilustrasi pengaplikasian herbisida. SHUTTERSTOCK/KRITCHAI7752 Ilustrasi pengaplikasian herbisida.

Hal tersebut dikarenakan proses kerja bahan aktif dari jenis herbisisda ini tidak langsung mematikan jaringan. Akan tetapi, bekerja dengan cara menggangu proses fisiologi dari jaringan gulma tersebut.

Efek dari aplikasi ini bisa membuat bagian gulma mati secara keseluruhan. Dengan demikian, pertumbuhan gulma terjadi sangat lambar, sehingga rotasi pengendalikan bisa lebih lama.

Penggunaan herbisida sistemik secara keseluruhan bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Itulah yang menjadi alasan petani banyak memilih herbisida jenis ini.

Baca juga: 5 Cara Membuat Herbisida dari Bahan yang Ada di Dapur

Cara aplikasi herbisida sistemik

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, herbisida sistemik bekerja dengan cara menggangu proses fisiologi gulma. Bahan aktif obat gulma ini akan menggangu perkembangan jaringan sasaran seperti tunas, daun, titik tumbuh, dan akar.

ilustrasi aplikasi herbisida Laura Arias ilustrasi aplikasi herbisida

Maka dari itu, aplikasi gulma ini akan efektif apabila dilakukan saat gulma berada dalam fase pertumbuhan aktif.

Dengan demikian, herbisida bisa langsung menyerang titik tumbuh dan jaringan fisiologis gulma tersebut.

Aplikasi herbisida sistemik dilakukan dengan cara penyemprotan. Namun, untuk melakukan penyemprotan, Anda juga harus memperhatikan kondisi cuaca.

Pastikan melakukan aplikasi saat cuaca cerah dan tidak menjelang hujan. Tujuannya untuk mencegah pencucian bahan aktif akibat air hujan.

Baca juga: Cara Membuat Herbisida di Rumah, untuk Membasmi Gulma

Tak hanya itu, Anda juga harus memastikan area yang akan disemprot dalam keadaan kering. Dengan demikian, herbisida bisa bekerja dengan efektif dan efisien.

Herbisida sistemik bisa diaplikasikan dengan bahan pelarut berupa air bersih atau pelarut jenis lainnya. Pelarut yang digunakan tidak terlalu banyak, untuk takarannya biasanya tertera pada kemasan.

Sementara itu, untuk alat aplikasi herbisida ini bisa menggunakan semua jenis alat semprot. Termasuk alat semprot dengan sistem ULV (micro herbi).

Baca juga: Cara Membuat Herbisida Alami yang Ramah Lingkungan untuk Basmi Gulma

Contoh herbisida sistemik

Jenis herbisida sistemik sebenarnya sangat banyak. Pemilihan jenis herbisida bisa disesuaikan dengan gulma yang ditargetkan.

Berdasarkan keterangan di buku Masalah dan Pengendalian Gulma di Perkebunan yang ditulis Emanuel Barus, berikut ini sejumlah contoh herbisida sistemik yang banyak beredar di pasaran.

  • Ally 20 WG
  • Banvel
  • Basmilang
  • DMA 6
  • Grass Off
  • Garlon
  • Kelnup
  • Metafuron 20 WG
  • Roundup
  • Sunup
  • Starane
  • Starlon
  • Tordon
  • Trap 20 WG
  • Rapid 20 WG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com