Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kesalahan Landscaping yang Dapat Merusak Halaman Rumah

Kompas.com - 03/07/2022, 14:32 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber Realtor

JAKARTA, KOMPAS.comLandscaping atau mengatur lanskap adalah sebuah metode untuk mempercantik tampilan halaman rumah melalui penambahan elemen dekoratif seperti menambah pepohonan dan tanaman hias.

Mengatur lanskap juga dapat dilakukan dengan mempercantik jalur setapak dari halaman menuju pintu masuk rumah, entah melalui penambahan lampu taman, susunan bebatuan, hingga deretan bunga warna-warni.

Baca juga: Begini Cara Mengatur Lanskap Tanaman di Halaman Rumah

Kegiatan landscaping ini bisa dilakukan sendiri maupun menggunakan jasa profesional. Namun, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan ketika mengatur lanskap yang dapat merusak halaman rumah.

Dikutip dari Realtor, Minggu (3/7/2022), berikut beberapa kesalahan landscaping yang dapat merusak halaman rumah. 

Menumpuk terlalu banyak mulsa

Ilustrasi mulsa untuk tanaman. PIXABAY/JENNY JOHANSSON Ilustrasi mulsa untuk tanaman.

Michael Rittenhouse Rigby, arborist atau ahli kebun asal Central Virginia, mengatakan  beberapa orang yang menanam pohon akan menggunakan terlalu banyak mulsa hingga membentuk “mulch volcanoes”.

Padahal, kondisi ini dapat membuat tumpukan mulsa yang tinggi hingga menutupi 30 sentimeter di atas dasar batang pohon.

Baca juga: Cara Memilih dan Menyebarkan Mulsa yang Tepat untuk Tanaman

Mulsa didesain untuk mengontrol suhu tanah dan menjaganya tetap lembap, tetapi kamu perlu mengaplikasikan mulsa dengan benar dan secara longgar.

Penggunaan mulsa yang terlalu padat dapat mencekik pohon dan melembutkan leher akar pohon—bagian batang pohon yang tidak tahan air. Walhasil, akar dapat membusuk terkena serangga invasif dan mati. 

“Gundukan mulsa mungkin terlihat biasa, tetapi ini adalah praktik yang membahayakan,” jelas Rigby. 

Baca juga: Apa Manfaat dan Fungsi Mulsa Plastik untuk Tanaman?

Memilih jenis tanaman yang salah

Ilustrasi halaman rumah, ilustrasi lanskap, ilustrasi bambu.SHUTTERSTOCK / Delpixel Ilustrasi halaman rumah, ilustrasi lanskap, ilustrasi bambu.

Salah satu kesalahan yang dilakukan para pengatur lanskap amatir adalah memilih jenis tanaman yang salah seperti tanaman invasif yang dapat tumbuh secara tidak terkontrol, misalnya bambu.

Bambu memiliki pertumbuhan cukup sulit untuk dikontrol serta membuat halaman dipenuhi  batang-batang bambu yang tinggi seiring waktu dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk sepenuhnya dihilangkan. 

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menanam Pohon di Halaman Rumah

Perencanaan lanskap yang kurang matang

Sebelum mulai mengatur lanskap, lakukan perencanaan secara hati-hati untuk mematangkannya.

Untuk area kecil, lanskap harus mencakup tanaman perennial, tetapi tidak perlu semak besar. Sebagai aturan umum, tanaman yang lebih tinggi harus berada pada bagian belakang, sementara tanaman yang lebih kecil berada di depan. 

Ketahui pula ukuran daun tanaman agar lanskap tidak terlihat terlalu padat. Jangan pilih tanaman dengan daun yang terlalu besar. Ini adalah kesalahan yang umum dilakukan pemula saat mengatur lanskap.

Tanaman berdaun besar terlihat mengesankan, tetapi sulit untuk berakar. Sementara itu, tanaman berdaun kecil tumbuh dengan baik dan berpeluang untuk bertahan hidup lebih baik.

Baca juga: Pengaruh Tanaman pada Kadar Oksigen Dalam Ruangan

Terlalu banyak kerikil

Ilustrasi rumah, ilustrasi halaman, ilustrasi halaman depan rumah.SHUTTERSTOCK / romakoma Ilustrasi rumah, ilustrasi halaman, ilustrasi halaman depan rumah.

Membuat lanskap yang toleran akan kekeringan bisa dilakukan melalui penambahan kerikil. Meski dapat menghemat air, kerikil juga dapat memantulkan panas ke seluruh tanaman di dekatnya.

Dengan demikian, kerikil merusak tanaman, kecuali tanaman yang kuat. Panas apa pun yang tidak dipantulkan kerikil akan diserap oleh tanaman hingga membuatnya terpanggang.

Namun, terlalu banyak menggunakan kerikil juga bisa membuatnya bercampur dengan tanah di bawahnya sehingga menyebabkan tanah kesulitan untuk menyerap air hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com