JAKARTA, KOMPAS.com - Penggerek batang padi merupakan salah satu hama utama tanaman padi. Hama penggerek batang padi dapat menyebabkan kerusakan tanaman padi dan gagal panen.
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (28/4/2022), penyebaran penggerek batang padi terutama di daerah tropis dengan aktivitas ngengat ngengat penggerek mencapai 21,6 sampai 30,6 derajat celcius, dengan kelembapan 82,7 persen, dan peletakan telur maksimum pada hari hari hujan dengan suhu tinggi.
Angin membantu penyebaran ngengat dan larva. Larva yang keluar dari telur menggantungkan diri dengan benang sutra halus pada daun padi sebagai alat pindah ke pertanaman lainnya.
Baca juga: Mengenal Hama Penggerek Batang Padi dan Cara Mengendalikannya
Di daerah di mana terdapat pola pertanaman padi lebih dari satu kali setahuan, hama ini menjadi penting artinya karena periode tersedianya makanan yang cukup panjang.
Penggerek batang merupakan salah satu hama tanaman padi. Serangan penggerek batang dapat menimbulkan kerusakan berat dan menyebabkan merosotnya hasil panen.
Serangan penggerek batang pada tanaman padi fase vegetatif (di atas 30 HTS) mengakibatkan kerusakan tanaman yang disebut sundep.
Adapun yang menyerang tanaman padi memasuki vase generatif akan berdampak terjadinya beluk.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami untuk Membasmi Hama Ulat Grayak
Berikut beberapa gejala serangan hama penggerek batang padi yang perlu dicermati.
Ada beberapa cara pengendalian hama penggerek batang padi secara terpadu yang dilakukan pada daeran serangan endemik.
Baca juga: 5 Cara Membasmi Hama Agas pada Tanaman Dalam Ruangan
Tanam serentak untuk membatasi sumber makanan bagi penggerek batang padi. Rotasi tanaman padi (padi-padi-bukan padi) untuk memutus sirkus hidup hama.
Pengaturan waktu tanam yaitu berdasarkan penerbangan ngengat atau populasi larva di tunggul padi 15 hari setelah puncak penerbangan pertama dan atau 15 hari sesudah puncak penerbangan ngengat generasi berikutnya.
Pengendalian hama secara mekanik yaitu dengan mengumpulkan kelompok telur dipersemai dan di pertanaman. Adapun pengendalian secara fisik adalah denganpencabutan tanaman serendah mungkin dan penggenangan air setinggi 10 cm agar jerami atau pangkal jerami sepat membusuk sehingga larva atau pupa mati.
Pemanfaatan musuh alami parasitoid Trichograma joponikum dosis 20 pias per hektar (1 pias = 2.000 – 2.500 telur terparasit) sejal awal pertanaman.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok untuk Hama Tanaman
Ini dilakukan berdasarkan siklus hidup penggerek batang maka pengendalian sejak awal. Apabila ada penerbanagn dilakukan pengamtan baik pada persemaian maupun pertanaman.
Pengendalian secara organik bisa dilakukan dengan penyemprotan urin sapi, bisa menghalau kaper meletakkan telur karea bau yang tidak sedap.
Selain itu juga bisa disemprotkan pestisida nabati.
Dilakukan pada saat empat hari setelah ada penerbangan ngengat atau intensitas serangan rata-rata di atas 5 persen sundep.
Baca juga: Jenis Hama Kutu yang Menyerang Tanaman Jeruk dan Cara Pengendaliannya
Insektisida butiran di persemaian dilakukan jika di sekitar pertanaman ada lahan yang sedang atau menjelang panen pada satu hari sebelum tanam dengan dosis 2 gram insektisida granule per meter persegi (800 gram per 400 meter persegi) luas persemaian.
Pada tanaman stadium vegetatif dianjurkan menggunakan insektisida butiran berbahan aktif carbofurant (Sidafur 3GR), Carbosulfan (Sidaron 80 WP) dosis 20 kg insektisida granule per hektar, disemprotkan dengan insektisida berbahab aktif seperti Dimehipo (Sidatan 410 SL), Imidaklopid (Top Dor 10 WP), Fipros 55 EC).
Berikut bahan yang dibutuhkan untuk membuat pestisida alami guna membasmi hama penggerek batang padi.
Baca juga: Cara Membersihkan Tanaman Dalam Ruangan dari Debu dan Hama
Tumbuk laos, kunyit, cabai jamu, merica, dan bawang putih, kemudian diperas untuk diambil airnya. Campurkan air perasan dengan tepung beras.
Setelah semua tercampur, kemudian dibentuk menjadi tablet dengan menggunakan tutup botol seperti tutup botol air mineral atau minuman isotonik. Setelah itu, jemur sampai kering.
Baca juga: 4 Manfaat Kulit Jeruk untuk Tanaman, Bisa Usir Hama dan Jadi Pupuk
Setelah semuanya kering, masukkan ke dalam stoples dengan cara dicampur daun serai agar awet.
Cara penggunaannya adalah sebanyak 50 sampai 60 gram atau 2 butir tablet tiap tangki setiap 4 hari selama ada penerbangan kaper. Penyemprotan dilakukan dari arah bawah daun, biasanya telurpenggerek batang berada di daun bagian bawah.
Hal itu dilakukan agar telur penggerek batang tidak bisa menetas (kopyor).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.