JAKARTA, KOMPAS.com - Ada sejumlah hama dan penyakit yang kerap menyerang tanaman padi. Salah satunya adalah penggerek batang padi yang tergolong sebagai hama pengganggu utama.
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (28/4/2022), hama penggerek batang menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan, mulai dari persemaian hingga menjelang panen.
Pada tanaman padi fase vegetatif, larva memotong bagian tengah anakan menyebabkan pucuk layu, kering mati. Adapun gejalanya disebut sundep.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami untuk Membasmi Hama Ulat Grayak
Gejala serangan pada fase generatif berupa malai muncul putih dan hampa yang biasa disebut dengan beluk.
Hingga saat ini dikenal empat jenis hama penggerek batang padi di Indonesi, yakni sebagai berikut.
Ngengat dewasa penggerek batang aktif pada malam hari dan siklus hidup keseluruhan sekitar 40 sampai 70 hari, tergantung jenisnya.
Baca juga: 5 Cara Membasmi Hama Agas pada Tanaman Dalam Ruangan
Telur biasanya diletakkan di bawah permukaan daun atau dekat ujung daun dengan ciri seperti gundukan kecil yang diselimuti bulu-bulu halus mengkilap yang berasal dari bulu belakang ngengat induk betina. Telur akan menetas setelah enam hingga tujuh hari.
Larva kemudian bergerak ke bawah menuju pangkal dan mulai menggerek anakan utama, hingga setelah mulai dewasa beralih ke anakan lainnya.
Larva awalnya menyerang akar hingga menyerang batang padi bagian dalam. Saat larva menyerang akar gejala yang ditimbulkan berupa anakan kerdil atau mati.
Adapun ketika sudah masuk ke dalam batang, maka larva akan merusak pembuluh bagian dalam batang. Dengan demikian, batang putus dan saat dicabut mudah terlepas.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok untuk Hama Tanaman
Larva penggerek batang dapat dengan mudah dikenali ketika berada di dalam batang. Fase larva terjadi antara 28 sampai 35 hari.
Pupa berwarna kekuning-kuningan atau agak putih, dengan kokon berupa selaput benang berwarna putih. Lamanya fase pupa antara enam hingga 23 hari.
Pupa berada di dalam pangkal batang sampai menjadi ngengat dewasa. Dengan melihat kebiasaan tersebut, pengendalian hama lebih efektif dengan menekan populasi ngengat dewasa, karena fase merusak pada larva lebih sulit dikendalikan daripada menangkap dewasa.
Ada beberapa cara mengendalikan hama penggerek batang padi, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Jenis Hama Kutu yang Menyerang Tanaman Jeruk dan Cara Pengendaliannya
Pada fase ini gejala serangan penggerek batang padi biasa disebut sundep. Untuk mengatasi gejala sundep, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan.
Baca juga: Cara Membersihkan Tanaman Dalam Ruangan dari Debu dan Hama
Pada fase generatif gejala serangan biasa disebut beluk. Untuk mengatasinya, lakukan hal-hal berikut ini.
Langkah pertama sebelum aplikasi pestisida adalah pengamatan petakan atau lapangan.
Apabila ditemukan intensitas serangan atau populasi penggerek batang padi telah mencapai ambang pengendalian, biasanya menggunakan pestisida yang memiliki cara kerja sistemik.
Baca juga: Cara Pemupukan dan Pengendalian Hama Tanaman Sayuran di Pekarangan
Penggunaan insektisida bisa menggunakan bahan aktif karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan, dimehipo, amitraz, atau fipronil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.