Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2022, 13:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kutu kebul (Bemisia tabaci) merupakan hama yang sering menyerang berbagai tanaman sayuran di Indonesia.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (24/3/2022), kutu kebul menyerang tanaman apa saja, seperti tanaman palawija, sayuran dan buah-buahan biasanya hama ini berdiam di balik daun atau dibagian bawah daun.

Kutu kebul dewasa atau imago mempunyai ukuran tubuh antara 1 hingga 1,5 mm, berwarna putih, dan mempunyai sayap yang ditutupi lapisan lilin bertepung putih.

Baca juga: Penyakit Kerdil pada Tanaman Cabai dan Cara Mencegahnya

Ilustrasi tanaman cabai merah besar. SHUTTERSTOCK/ORLIO Ilustrasi tanaman cabai merah besar.

Lama siklus hidup dari kutu daun dari telur, nimfa sampai ke kutu kebul dewasa yakni rata-rata 21 sampai 24 hari. Selama masa hidupnya kutu daun menetap di bagian bawah daun tanaman.

Kerusakan langsung pada tanaman disebabkan oleh imago dan nimfa kutu kebul yang menghisap cairan daun mengakibatkan daun tanaman mengalami klorosis, layu, gugur daun dan mati.

Helai daun yang mengalami vein clearing, mulai dari daun pucuk berkembang menjadi warna kuning yang jelas, tulang daun menebal dan daun menggulung ke atas (cupping).

Infeksi lanjut mengakibatkan daun mengecil dan berwarna kuning terang tanaman kerdil dan tidak berubah.

Baca juga: Perhatikan 8 Hal Ini Saat Menanam Tanaman Cabai pada Musim Hujan

Ada beberapa cara mencegah dan cara membasmi kutu kebul pada tanaman cabai.

Pertama, gunakan bibit yang sehat dan terbebas dari virus, serta varietas tahan virus. Kedua, cegah kutu kebul sejak persemaian dengan menggunakan sistem persemaian tertutup.

Sanitasi lahan dengan menjaga kebersihan lahan dari gulma yang bisa menjadi inang. Berikan pupuk kompos yang mengandung Trichoderma saat pemupukan dasar.

Ilustrasi tanaman cabai. SHUTTERSTOCK/PAPA ANNUR Ilustrasi tanaman cabai.

Kutu kebul tertarik dengan warna kuning, sehingga gunakan perangkap kuning yang terbuat dari kertas yang diolesi dengan stempet atau silinder. Hal ini sangat membantu mengurangi populasi.

Baca juga: Pupuk Racikan agar Tanaman Cabai Rawit di Polybag Berbuah Lebat

Pemasangan perangkap akan efektif jika dilakukan secara bersama-sama.

Gunakan tanaman perangkap seperti jagung. Caranya, dengan menanami pinggir lahan dan beberapa baris di tengah lahan cabai dengan jagung.

Usahakan tanaman jagung sudah tumbuh setinggi minimal 20 cm, ketika bibit cabai akan ditanam. Tanaman lain juga bisa menjadi perangkap. Ingat, jangan gunakan tanaman yang menjadi inang virus.

Gunakan musuh alami untuk kutu kebul seperti kumbang koksi dan lady beetle.

Baca juga: Gunakan Kedua Pupuk Ini untuk Membuat Cabai Berbuah Lebat

Lakukan rotasi atau pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang virus, terutama bukan dari famili solanaceae seperti tomat, cabai, kentang, tembakau dan famili cucurbitaceae seperti mentimun.

Secara kimiawi, kutu kebul dapat dikendalikan dengan mengaplikasikan pestisida yang sudah terdaftar. Pestisida tersebut yang berbahan aktif tiametoksam (Actara 25 WG), tiosiklam hydrogen oksalat (Eviset 50 SP), pimetrozin (Plenum 50 WG), imidakloprid (Movento Energy 240 SC).

Hindari musim puncak hama vector (escape in time). Jika telah diketahui pada bulan-bulan tertentu populasi kutu kebul berada pada puncaknya, sebaiknya waktu tanam diundur atau dimajukan.

Usahakan saat populasi kutu kebul tinggi, kondisi tanaman sudah berbuah sehingga relatif tahan terhadap serangan virus dari kutu kebul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tanaman Hias yang Dapat Tumbuh di Ruangan Minim Cahaya Matahari

7 Tanaman Hias yang Dapat Tumbuh di Ruangan Minim Cahaya Matahari

Pets & Garden
5 Cara Mencegah Ular Masuk ke Kolam Renang

5 Cara Mencegah Ular Masuk ke Kolam Renang

Housing
6 Bunga yang Cocok Ditanam pada Musim Panas

6 Bunga yang Cocok Ditanam pada Musim Panas

Pets & Garden
Catat, Ini 5 Tips Meningkatkan Keamanan Rumah

Catat, Ini 5 Tips Meningkatkan Keamanan Rumah

Housing
Cara Menghilangkan Bau Tak Sedap di Mesin Cuci

Cara Menghilangkan Bau Tak Sedap di Mesin Cuci

Do it your self
Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Kucing Cacingan

Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Kucing Cacingan

Pets & Garden
6 Cara Menghias Rak Buku agar Terlihat Lebih Menarik

6 Cara Menghias Rak Buku agar Terlihat Lebih Menarik

Decor
Cara Membersihkan Noda Air di Permukaan Kayu, Bisa Pakai Mayones

Cara Membersihkan Noda Air di Permukaan Kayu, Bisa Pakai Mayones

Do it your self
Cara Membersihkan Humidifier untuk Mencegah Jamur dan Bakteri

Cara Membersihkan Humidifier untuk Mencegah Jamur dan Bakteri

Do it your self
Cara Memangkas Bunga Mawar dengan Benar

Cara Memangkas Bunga Mawar dengan Benar

Pets & Garden
Cara Memanfaatkan Bunga dari Taman untuk Dekorasi Rumah

Cara Memanfaatkan Bunga dari Taman untuk Dekorasi Rumah

Pets & Garden
Cara Menghilangkan Noda Slime pada Pakaian

Cara Menghilangkan Noda Slime pada Pakaian

Do it your self
5 Cara Menanam Bawang Putih di Pot

5 Cara Menanam Bawang Putih di Pot

Pets & Garden
8 Tanaman Hias yang Cocok Diletakkan di Kamar Tidur

8 Tanaman Hias yang Cocok Diletakkan di Kamar Tidur

Pets & Garden
5 Bau yang Menandakan Adanya Tikus di Rumah, Segera Singkirkan

5 Bau yang Menandakan Adanya Tikus di Rumah, Segera Singkirkan

Housing
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com