JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing dikenal sebagai hewan yang memiliki reputasi penyendiri. Meski tidak suka bersosialisasi dan berteman seperti anjing, kucing dapat hidup dengan baik bersama pemiliknya, bahkan terikat satu sama lain.
Satu perilaku yang mungkin Anda lihat dari waktu ke waktu jika tinggal di rumah dengan banyak kucing adalah melihat mereka saling menampar satu sama lain.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Ini 5 Penyebab Kucing Muntah
Hal ini tentu mengundang tanya. Mengapa kucing melakukannya atau apakah kucing berkelahi satu sama lain?
Dilansir dari The Spruce Pets, Minggu (27/2/2022), seekor kucing saling menampar satu sama lain merupakan perilaku normal. Ada berbagai alasan kucing saling menampar satu sama lain seperti berikut ini.
Baca juga: Kucing Makan Tikus, Sebaiknya Larang atau Biarkan?
Kumis mereka akan maju dan perhatian mereka diberikan pada situasi yang dihadapi. Cakar kucing akan ditarik untuk ditampar agar tidak menyakiti kucing lain.
Tidak akan ada teriakan atau desis dari kucing yang menampar. Semua isyarat nonverbal ini menunjukkan kepada kucing lain bahwa mereka ingin bermain.
Baca juga: Kucing Tidak Mau Makan? Atasi dengan 4 Cara Ini
Kucing adalah hewan karnivora. Artinya, kucing membutuhkan protein hewani dalam makanannya serta memiliki dorongan mangsa yang tinggi.
Faktanya, banyak mainan kucing di pasaran yang memanfaatkan ini seperti tongkat bulu, bola, dan laser pointer. Semua ini memanfaatkan naluri predator kucing.
Jika kucing menampar kucing lain dengan bahasa tubuh yang lucu, tetapi Anda merasa mereka masih sedikit terlalu bersemangat, mungkin kucing melakukannya karena naluri berburu yang terpendam.
Baca juga: Kucing Tidak Mau Makan? Atasi dengan 4 Cara Ini
Mereka takut hewan peliharaan lain secara tidak sengaja menyakiti kucing yang sakit. Kucing tidak selalu menunjukkan perubahan rematik secara lahiriah seperti anjing.
Faktanya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 61 persen kucing di atas usia enam tahun mengalami perubahan rematik. Ini dapat dilihat setidaknya satu sendi pada sinar X dan 48 persen mengalami perubahan pada beberapa sendi.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kucing Stres agar Tenang dan Nyaman
Penting diketahui, radang sendi pada kucing ini didiagnosis bukan oleh perubahan yang dicatat pemiliknya, tetapi dengan sinar-X.
Seekor kucing tua yang tampaknya memiliki aktivitas normal di rumah mungkin menyimpan rasa sakit rematik. Ini bisa menjelaskan mengapa kucing tampak semakin rewel seiring bertambahnya usia karena mereka bisa kesakitan.
Baca juga: 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Kucing Muntah Usai Makan dan Minum
Kucing yang hidup bersama dan berkelahi menunjukkan sesuatu yang disebut agresi antarkucing dan itu bisa menjadi alasan mereka saling menampar.
Bahasa tubuh kucing menampar satu sama lain karena agresi antarkucing sangat berbeda dari kucing menampar satu sama lain untuk bermain.
Baca juga: 7 Penyebab Kucing Tidak Mau Makan
Kucing yang agresif akan terlihat tegang seperti telinganya menempel di kepala, wajahnya akan mengencang, serta menarik kumis ke belakang wajahnya. Kucing juga akan bersuara terdengar menggeram, mendesis, juga menjerit.
Karena setiap kucing adalah individu, agresi antarkucing bisa menjadi masalah perilaku yang beragam, tetapi agresi dapat berasal dari kurangnya sumber daya di rumah.
Sumber daya mencakup hal-hal seperti kotak pasir kucing, mangkuk air, mainan kucing, tempat tidur, serta ruang vertikal seperti pohon dan rak kucing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.