JAKARTA, KOMPAS.com – Selain linoleum dan gabus, lantai vinyl juga termasuk dalam kategori lantai dengan ketahanan yang mumpuni. Tak heran, membuat lantai vinyl cukup banyak digunakan di setiap rumah.
Sama dengan jenis lantai rumah lainnya, lantai vinyl juga memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga perlu mempertimbangkannya dengan matang sebelum membeli atau memasangnya di rumah.
Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan lantai vinyl? Berikut rangkumannya seperti dikutip dari Bobvila, Minggu (23/1/2022).
Baca juga: Lantai Vinyl Berubah Warna? 6 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Lantai vinyl mudah untuk dipasang sendiri tanpa bantuan tukang. Kamu juga tidak perlu menggunakan gergaji atau palu.
Sebagian besar lantai vinyl sudah memiliki perekatnya sendiri. Cukup lepaskan bagian belakangnya dan tekan lantai vinyl ke titik yang ingin dilapisi.
Apabila ukuran lantai vinyl kurang sesuai dengan titik yang tersedia, lantai ini dapat dipotong menggunakan pisau utilitas.
Baca juga: 7 Cara Mudah Membersihkan Lantai Kayu Vinyl
Secara umum, lantai vinyl memiliki harga di antara Rp 28.600-Rp 71.600 per kaki persegi, termasuk pemasangannya.
Perlu dicatat, harga itu tergantung pada kualitas dan ukuran lantai vinyl serta toko yang menjualnya. Namun, lantai vinyl menghemat pengeluaran karena mudah dibersihkan dan dirawat.
Lantai vinyl kini datang dengan pola dan tekstur yang beragam. Beberapa di antaranya memiliki tekstur seperti kayu, batu, bahkan marmer.
Baca juga: Cara Membersihkan Wallpaper Vinyl yang Kotor dan Timbul Bercak
Guna menjaga penampilan lantai vinyl tetap indah dan tahan lama, kamu perlu merawatnya dengan baik.
Untuk mencegah kerusakan, pakailah karpet atau keset di area yang ramai serta letakkan tatakan gelas atau pelindung pada kaki-kaki furnitur. Jika ingin menggeser furnitur, pakai penggeser atau selembar tripleks.
Baca juga: 4 Material Lantai yang Cocok untuk Dapur Modern
Berbanding terbalik dengan kemudahannya untuk dipasang, lantai vinyl justru cukup sulit melepasnya, tapi kamu tetap bisa melakukannya sendiri.
Caranya, memotong lantai menjadi beberapa strip dengan masing-masing strip berukuran sekitar 30 sentimeter, lalu tarik strip lantai vinyl satu per satu secara manual.
Jika kesulitan, pakai alat pengikis atau palu dan pahat untuk mengikis lem yang mengeras. Untuk lem yang tersisa pada lantai yang sebelumnya dilapisi lantai vinyl, gunakan campuran larutan satu sendok makan sabun cuci piring dan 3,7 liter air.
Tuangkan campuran larutan ini pada perekat yang masih tersisa. Diamkan selama 30 menit, kemudian kikis dengan pengikis. Alternatifnya, pakai suhu panas dari pengering rambut.
Baca juga: Trik Membersihkan Lantai dengan Cuka, Baking Soda, dan Air Sabun
Walau kamu membeli lantai vinyl dalam kategori “vinyl mewah”, tidak ada jaminan bahwa kualitasnya terjaga.
Sebab, lantai vinyl memiliki kualitas yang bervariasi antarmerek. Untuk itu, fokus pada ketebalan dan strukturnya untuk menentukan kualitas.
Untuk ketebalan, biasanya mereka berada pada kisaran mulai dari dua milimeter (mm) hingga lebih dari delapan mm. Lantai vinyl yang lebih tipis mudah rusak dan rentan terhadap lekukan seperti kaki furnitur.
Namun, lantai vinyl yang lebih tebal menawarkan kestabilan yang lebih baik pada area yang ramai dilalui seperti dapur dan lorong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.