Setelah tiga minggu atau ketika sudah tercium bau segar, maka pupuk cair dari air kelapa siap untuk digunakan.
Pupuk dapat diaplikasikan pada tanaman dengan cara diencerkan terlebih dahulu menggunakan air. Dosis yang dianjurkan yaitu untuk setiap dua gelas pupuk cair dapat diencerkan dengan air dalam wadah yang berukuran 15 liter.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Daun Kelor
Pupuk disemprotkan pada bagian daun tanaman atau bisa juga langsung disiramkan pada permukaan permukaan tanah di sekitar tanaman dengan cara dikocor.
Pengaplikasian sebaiknya dilakukan sebanyak 1-2 kali dalam satu minggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain disemprotkan pada tanaman, pupuk cair ini juga dapat digunakan sebagai campuran ketika akan merendam bibit.
Bibit-bibit tanaman yang biasanya membutuhkan waktu 20-24 hari untuk siap tanam, setelah direndam ke dalam pupuk air kelapa hanya membutuhkan waktu sekitar 15 hari.
Baca juga: Mudah, Cara Menggunakan Pupuk Organik dari Ampas Kelapa Parut
Akan tetapi, perlu diperhatikan juga bahwa di balik manfaatnya untuk membantu menyuburkan tanaman, penggunaan pupuk cair dari air kelapa tidak boleh melebihi dosis pengaplikasian.
Sebab, penggunaan pupuk cair yang berlebihan akan meninggalkan residu pada tanah yang nantinya dapat memancing kehadiran bakteri dan jamur patogen.
Selain itu, pupuk cair ini juga tidak bisa disimpan terlalu lama, karena nutrisinya dapat hilang akibat adanya aktivitas mikroba yang memakan bahan organik yang terkandung dalam pupuk cair tersebut.
Apabila dibiarkan begitu saja, maka pupuk cair tidak lagi dapat menyuburkan tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.