JAKARTA, KOMPAS.com - Biasanya, air kelapa dibuang begitu saja, karena masyarakat lebih banyak memanfaatkan daging buah kelapa. Akan tetapi, air kelapa sebenarnya memiliki banyak manfaat juga.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (6/1/2022), selain digunakan sebagai bahan pembuatan minuman segar maupun nata de coco, air kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair untuk tanaman.
Air kelapa adalah salah satu sumber hormon alami auksin dan sitokinin yang merupakan hormon untuk memacu pertumbuhan tanaman. Selain itu, air kelapa juga kaya akan unsur-unsur mineral seperti K, N, Ca, Mg, Fe, Cu, P, dan S.
Baca juga: Simak, Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Limbah Batang Pisang
Unsur-unsur tersebut sering dijadikan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan pupuk organik cair di hampir semua produk pupuk pabrikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik cair dari air kelapa mampu meningkatkan hasil panen pada tanaman kedelai hingga 64 persen, kacang tanah hingga 15 persen, dan tanaman sayuran lainnya hingga 20 sampai 30 persen.
Membuat pupuk cair dari air kelapa cukup mudah. Berikut bahan dan alat yang dibutuhkan.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Sabut Kelapa
Siapkan air kelapa segar yang akan digunakan dan masukkan ke dalam jerigen. Tambahkan starter bakteri atau EM4 ke dalam air kelapa tersebut.
Anda juga bisa menambahkan bahan-bahan lain seperti tauge, buncis atau bonggol pisang yang sebelumnya sudah dihaluskan atau dipotong kecil-kecil. Selanjutnya, tutup rapat jerigen dan diamkan selama kurang lebih tiga minggu untuk proses fermentasi.
Setelah tiga minggu atau ketika sudah tercium bau segar, maka pupuk cair dari air kelapa siap untuk digunakan.
Pupuk dapat diaplikasikan pada tanaman dengan cara diencerkan terlebih dahulu menggunakan air. Dosis yang dianjurkan yaitu untuk setiap dua gelas pupuk cair dapat diencerkan dengan air dalam wadah yang berukuran 15 liter.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Daun Kelor
Pupuk disemprotkan pada bagian daun tanaman atau bisa juga langsung disiramkan pada permukaan permukaan tanah di sekitar tanaman dengan cara dikocor.
Pengaplikasian sebaiknya dilakukan sebanyak 1-2 kali dalam satu minggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain disemprotkan pada tanaman, pupuk cair ini juga dapat digunakan sebagai campuran ketika akan merendam bibit.
Bibit-bibit tanaman yang biasanya membutuhkan waktu 20-24 hari untuk siap tanam, setelah direndam ke dalam pupuk air kelapa hanya membutuhkan waktu sekitar 15 hari.
Baca juga: Mudah, Cara Menggunakan Pupuk Organik dari Ampas Kelapa Parut
Akan tetapi, perlu diperhatikan juga bahwa di balik manfaatnya untuk membantu menyuburkan tanaman, penggunaan pupuk cair dari air kelapa tidak boleh melebihi dosis pengaplikasian.
Sebab, penggunaan pupuk cair yang berlebihan akan meninggalkan residu pada tanah yang nantinya dapat memancing kehadiran bakteri dan jamur patogen.
Selain itu, pupuk cair ini juga tidak bisa disimpan terlalu lama, karena nutrisinya dapat hilang akibat adanya aktivitas mikroba yang memakan bahan organik yang terkandung dalam pupuk cair tersebut.
Apabila dibiarkan begitu saja, maka pupuk cair tidak lagi dapat menyuburkan tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.