Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Ikan Cupang yang Masih Terus Dipercaya Orang sampai Kini

Kompas.com - 30/12/2021, 11:55 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki warna berani dan sirip mencolok, ikan cupang menjadi salah satu jenis ikan yang populer ditemukan di akuarium rumah.

Sayangnya, banyak mitos tentang ikan unik ini, salah satunya memasukkan ikan cupang ke wadah kecil dan memberinya makan setiap hari. 

Baca juga: Manfaat dan Cara Memberi Makan Anakan Ikan Cupang dengan Kuning Telur

Namun, kenyataannya, ikan cupang tidak sekuat dan tidak mudah dirawat seperti yang diyakini banyak orang.

Dilansir dari How Stuff Works, Kamis (30/12/2021), ikan cupang, yang juga disebut ikan petarung siam,adalah ikan tropis asli Asia Tenggara.

Di Thailand, ikan cupang biasanya hidup di sawah dan perairan dangkal lainnya yang tergenang. 

Baca juga: Seberapa Sering Harus Membersihkan Akuarium Ikan Cupang?

Karena lahan basah ini secara rutin menyusut selama musim kemarau, ikan cupang melompat dari genangan ke genangan air, mencoba menemukan kolam yang cukup dalam untuk bisa bertahan sampai hujan kembali.

Karena kondisi ini, cupang mengembangkan organ labirin yang memberinya kemampuan mendapatkan oksigen dari udara dan air.

Ikan cupang mendapat julukan "Ikan petarung siam" karena sifat teritorial dan kecenderungannya untuk bertarung. 

Baca juga: 5 Ikan Cupang Berekor Indah untuk Mempercantik Akuarium

Di Thailand pada abad ke-19, ikan cupang dibiakkan untuk tujuan bertarung dan banyak pertandingan ikan cupang diadakan.

Menariknya, pertarungan tersebut hanya berlangsung beberapa menit sebelum salah satu dari ikan cupang mati atau menyerah. 

Selain hal yang telah disebutkan di atas, masih banyak mitos lainnya tentang ikan cupang sehingga tidak keliru saat memelihara ikan cupang. 

Berikut lima mitos tentang ikan cupang yang masih terus dipercaya orang sampai kini. 

Baca juga: 6 Penyakit yang Biasa Menyerang Ikan Cupang 

Ikan cupang tidak perlu banyak tempat 

Ilustrasi ikan cupang. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi ikan cupang.
Mitos paling populer adalah ikan cupang bisa hidup di mangkuk kecil. Padahal, ikan cupang membutuhkan akuarium dengan air sebanyak 19 liter dan 38 liter. 

Asal usul mitos ini tidak pasti, tetapi diduga berasal karena ikan cupang sering dijual dalam wadah kecil dan memiliki kemampuan bernapas di luar air.

Namun, ikan cupang bisa stres jika ditempatkan dalam jarak dekat, terutama jika berbagi ruang dengan ikan yang dianggap sebagai saingan, karena akuarium kecil tidak memiliki tempat untuk bersembunyi. 

Baca juga: Tidak Selalu Bertengkar, Ini 5 Alasan Ikan Cupang Melebarkan Siripnya

Bahkan, ketika satu akuarium dengan ikan cupang yang kenal, ikan masih membutuhkan tempat untuk melarikan diri karean tidak ingin bersosialisasi.

Selai harus luas, akuarium ikan cupang juga tidak boleh terlalu dalam karena cupang berenang bolak-balik, bukan naik turun.

Matt Leighton, pemilik ikan cupang lama dan editor VivoFish, mengatakan ikan cupang harus disimpan di akuarium tidak lebih dalam dari 30 sentimeter.

"Jika terlalu dalam, cupang mungkin tidak bisa naik ke permukaan dengan mudah karena siripnya tidak terlalu kuat," katanya. 

Baca juga: 6 Makanan Segar Terbaik untuk Ikan Cupang, Apa Saja? 

Akuarium ikan cupang tidak membutuhkan filter 

Ilustrasi ikan cupang.PIXABAY/CUONG NGUYEN Ilustrasi ikan cupang.
Ikan cupang adalah ikan tropis yang perlu dipelihara dalam air bersuhu 24-27 derajat Celsius. Selain itu, penting memiliki filter air pada akuarium ikan. 

Tanpa filter, bahan buangan (urine dan feses) dan sisa makanan dapat membuat air menjadi racun bagi ikan. Pastikan membeli filter dengan aliran yang lembut karena sirip cupang yang halus bekerja lebih baik pada air yang tenang. 

Baca juga: Perhatikan, 6 Tanda Ikan Cupang Bahagia 

Cupang suka hidup sendiri 

Memang benar ikan cupang tidak keberatan sendirian serta cenderung memiliki masalah dengan ikan lain, terutama ikan cupang jantan yang ditempatkan dalam satu akuarium dengan ikan cupang lainnya. 

Namun, ikan cupang masih bisa hidup dengan makhluk air lainnya seperti udang, siput, dan katak kerdil Afrika. Selain itu, hidup dengan spesies ikan lain seperti khuli loach yang mirip belut. 

Sementara itu, ikan cupang betina cenderung dapat hidup bersama dengan ikan cupang betina lainnya asal ruang memadai, yang berarti akuarium memiliki air sebanyak 38 liter. Namun Tapi pantau mereka. Meski begitu, tetap harus memantaunya.

Jessica Kirk, seorang dokter hewan dan kepala Vet Explains Pets, mengatakan ikan cupang betina terkadang bisa menjadi agresif dengan cupang betina lain atau ikan lainnya.

Baca juga: Apakah Ikan Cupang Mengenali dan Bisa Berinteraksi dengan Pemiliknya? 

Ikan cupang dapat bertahan hidup di akar tanaman

Ikan cupang adalah mahluk karnivora, bukan herbivora. Di alam liar, ikan cupang memakan serangga dan larva. Jadi, beri ikan cupang pelet yang dibuat khusus untuk cupang.

Anda dapat melengkapi dengan makanan berprotein tinggi seperti cacing darah dan udang air asin. Namun, ingat bahwa ikan cupang bisa menjadi kelebihan berat badan sama dengam hewan peliharaan lainnya.

Jadi, beri makan ikan cupang secukupnya, idealnya hanya makanan sebanyak yang bisa dimakan ikan dalam waktu tiga sampai lima menit. 

Baca juga: Ini Penyebab Ikan Cupang Berenang Tidak Menentu Arah 

Ikan cupang pemalas

Ilustrasi ikan cupang. PIXABAY/IVABALK Ilustrasi ikan cupang.
Para ahli sepakat mitos yang menyebut ikan cupang pemalas berasal dari dua faktor. Pertama, banyak orang mengamati ikan cupang di toko hewan peliharaan sering disimpan dalam wadah kecil yang menghalangi aktivitasnya.

Kedua, banyak pemilik yang  memelihara ikan cupang di air yang tidak dipanaskan sehingga membuat mereka lesu.

Leighton mengatakan ikan cupang bisa bermain-main dan aktif dalam suasana yang tepat. "Saya telah melihat mereka mendorong bola lumut, 'menari' di sekitar tangki mereka,  menunjukkan ekor mereka, umumnya cukup aktif," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com