Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyakit Serius yang Dapat Dialami Burung Peliharaan

Kompas.com - 15/11/2021, 13:22 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sama dengan hewan peliharaan lainnya, burung juga rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, bahkan penyakit serius. 

Untuk itu, penting bagi pemilik burung selalu waspada terhadap tanda-tanda burung peliharaan menjadi sakit. Bahkan gejala yang paling halus pun bisa menjadi "tanda bahaya" bahwa burung membutuhkan perawatan dokter hewan secara langsung.

Melansir dari The Spruce Pets, Senin (16/11/2021), berikut sejumlah masalah kesehatan serius yang dialami burung peliharaan dan perawatan yang perlu dijalani.  

Baca juga: Tips Menambah Berat Badan Burung Peliharaan 

Flu burung

Beberapa tahun lalu, kasus flu burung menjadi berita di seluruh dunia dan penyakit ini dapat terus dialami burung.

Pemilik burung peliharaan harus tahu bahwa flu burung dapat menyerang burung dari spesies apa pun. Artinya,  burung beo dan burung peliharaan lainnya berisiko tertular jika terpapar.

Meski risiko terpapar hewan peliharaan di penangkaran dianggap minimal, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk lebih melindungi hewan terbang ini dari patogen mematikan tersebut. 

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memelihara Burung

Parasit dapat menyerang hewan apa pun, termasuk burung dan manusia. Penting untuk memantau burung peliharaan untuk mengetahui tanda-tanda infestasi parasit internal atau eksternal karena anak-anak, hewan peliharaan lain, dan anggota keluarga lainnya juga dapat tertular jika terpapar.

Parasit tertentu dapat mematikan burung peliharaan jika tidak segera diobati. Jadi, pelajari sebanyak mungkin tentang tanda, gejala, dan risiko paparannya sangat penting untuk melindungi burung peliharaaan dan keluarga Anda. 

Baca juga: 8 Jenis Burung yang Cocok Dipelihara di Apartemen 

Penyakit paruh dan bulu psittacine

Ilustrasi burung Budgie (Parkit)Unsplash/Bianca Ackermann Ilustrasi burung Budgie (Parkit)
Salah satu masalah kesehatan yang menakutkan bagi pemilik burung adalah penyakit paruh dan bulu Psittacine, yang juga dikenal sebagai "PBFD".

Ini adalah virus mematikan yang menyebabkan pertumbuhan paruh dan bulu yang tidak normal, lesi, dan berbagai masalah lainnya. 

Baca juga: 5 Alasan Sebaiknya Tidak Memelihara Burung Hantu

PBFD dapat mempengaruhi semua spesies burung beo dan saat ini tidak ada pengobatan atau penyembuhan yang diketahui.

Lebih buruk lagi, PBFD sangat menular dan dapat dengan cepat menyebar ke seluruh kawanan burung yang dipelihara dalam jarak dekat.

Penting untuk mengetahui tanda-tanda PBFD guna mencegah penyebaran penyakit mematikan ini ke burung lainnya. 

Baca juga: Catat, Begini Cara Mengajari Burung Peliharaan Berbicara

Pengikatan telur

Mereka yang memelihara burung jantan dapat bernapas lega karena penyakit pengikatan telur hanya dapat mempengaruhi burung betina dalam usia kawin.

Pengikatan telur merupakan masalah yang sangat serius dan dapat menyebabkan kematian pada unggas atau burung yang terjangkit jika tidak segera ditangani dokter hewan berpengalaman sehingga penting bagi pemilik burung betina untuk mengetahui tanda dan gejala dari masalah kesehatan ini guna menyelamatkan burung peliharaan. 

Baca juga: 5 Ras Burung Peliharaan yang Memiliki Kemampuan Berbicara 

Stres

Hampir setiap orang dewasa yang hidup tahu apa itu stres, tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa stres juga dapat mempengaruhi burung beo dan burung peliharaan lainnya.

Sama dengan manusia, stres dapat menyebabkan penurunan respons kekebalan tubuh dan membuat burung lebih rentan terhadap penyakit.

Meski tidak kentara, ada beberapa tanda berbeda yang dapat diperhatikan pemilik burung sehingga mereka dapat mengidentifikasi stres pada burung dan mencegah timbulnya masalah yang lebih serius.

Penting untuk mempelajari tentang apa yang dapat menyebabkan stres pada burung dan apa yang dapat dilakukan untuk membalikkan kondisi burung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com