Menurut Affinity Foundation, pemilik kucing memiliki risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke yang lebih rendah.
Selain itu, pemilik kucing (dan anjing) menunjukkan tanda-tanda kesehatan fisik yang lebih baik karena ikatan emosional yang mereka miliki dengan hewan mereka. Hubungan antara hewan dan pemiliknya ini dapat membantu mengurangi risiko obesitas.
Penelitian tampaknya menunjukkan bahwa memiliki hewan peliharaan cenderung memiliki kesehatan yang lebih baik, tetapi ingat bahwa ini bukan pengganti kunjungan ke dokter dan tidak berlaku dalam semua kasus.
Sudah umum mendengar bahwa bulu kucing adalah salah satu alergen yang paling umum. Namun, jika seorang anak terpapar kucing selama tahun-tahun pertama kehidupannya, mereka cenderung mengembangkan sistem kekebalan yang melawan alergi kucing. Teknik seperti imunoterapi pengkondisian alergen didasarkan pada premis ini.
Namun, hal sebaliknya juga bisa terjadi. Alergi berkembang setelah periode paparan, jadi bersentuhan dengan alergen potensial tidak pernah berarti kekebalan 100% sepanjang waktu.
Baca juga: 6 Langkah Memandikan Kucing Persia di Rumah
Dengkuran kucing adalah salah satu suara paling menenangkan di dunia. Meskipun terkadang menandakan bahwa kucing bahagia dan nyaman, itu juga telah lama dikaitkan dengan kemampuan penyembuhan terapeutik pada tulang dan otot manusia.
Ini karena dengkuran kucing menciptakan getaran pada frekuensi 20 hingga 140 Hz. Penelitian telah menunjukkan bahwa frekuensi dalam rentang 18 hingga 35 Hz memiliki efek positif pada mobilitas sendi setelah cedera, tetapi masih ada jalan panjang untuk mengetahui apakah tindakan ini benar-benar dapat mempercepat penyembuhan.
Kucing adalah hewan pendamping yang sangat baik dan menawarkan cinta tanpa syarat yang bisa sama atau lebih besar dari teman dan kepercayaan manusia lainnya.
Oleh karena itu, mereka ideal untuk orang yang kesepian atau mereka yang hidup dengan risiko pengucilan sosial.