Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi, Ada Perilaku Baru Para Pencari Rumah, Apa Itu?

Kompas.com - 16/03/2021, 20:46 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah satu tahun lebih berlangsungnya pandemi Covid-19 di Indonesia, hal ini membuat berbagai pihak melakukan berbagai kajian maupun survei mengenai segala macam perubahan yang terjadi.

Dan salah satu pihak yang melakukan hal tersebut adalah Rumah.com, sebuah portal properti di Indonesia.

Rumah.com melakukan sebuah survei rutin yang bertajuk Rumah.com Consumer Sentiment Study, yang merupakan survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura.

Baca juga: Pandemi Tingkatkan Kesadaran dan Dorongan Konsumen untuk Punya Rumah

Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.078 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2020, yang bertujuan untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di tanah air.

Terdapat cukup banyak menarik yang ditemukan dalam survei tersebut, yang mana ada hal baik maupun buruk yang muncul.

Di bawah ini terdapat beberapa temuan menarik yang didapat dari survei tersebut berdasarkan keterangan resmi yang didapat Kompas.com, Selasa (16/3/2021), berikut di antaranya.

1. Pandemi meningkatkan kesadaran dan dorongan untuk membeli rumah

Karena situasi pandemi yang memaksa responden lebih banyak meluangkan waktu di rumah, hal ini rupanya memberikan sudut pandang baru terhadap responden.

Baca juga: 6 Cara Simpel Wujudkan Kebahagiaan di Rumah Menurut Feng Shui

Karena terlalu sering berada di rumah, kini mereka menjadi lebih sadar akan pentingnya memiliki tempat tinggal yang lebih berkualitas.

2. Keinginan tinggal di luar Jakarta

Kebutuhan untuk menjaga jarak atau social distancing dan pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah, membuat banyak perusahaan menerapkan bekerja dari rumah atau WFH (work from home).

Hal ini membuat banyak orang menjadi sadar bahwa bekerja tidak harus di kantor, atau bahkan lebih jauh lagi tidak harus di kota besar yang hiruk pikuk.

Lebih dari separuh atau sekitar 53 persen responden mengaku terpikir untuk mencari hunian di luar wilayah Jabodetabek jika bisa terus menjalani sistem kerja WFH atau remote working.

Ilustrasi membeli rumah.PIXABAY/GERD ALTMANN Ilustrasi membeli rumah.

3. Keinginan memiliki tempat tinggal baru

Temuan lain menunjukkan bahwa dampak dari menghabiskan lebih banyak waktu dihabiskan di rumah selama pandemi ini terlihat bahwa 33 persen responden menyatakan mereka menjadi memikirkan untuk memiliki rumah.

"Sementara 26 persen responden menyatakan mereka ingin merenovasi atau menggunakan kembali ruangan yang ada di rumahnya, dan 12 persen responden menjadi memikirkan untuk pindah dari lokasi mereka saat ini," jelas Marine Novita, Country Manager Rumah.com.

Hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 juga menunjukkan adanya sinyal optimisme dari konsumen.

Untuk pertama kalinya pasca pemilu 2019, para pencari properti kembali menunjukan peningkatan sentimen terhadap iklim properti, tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Baca juga: Dampak WFH, Banyak Orang yang Berminat Tinggal di Luar Jakarta

Responden merasa lebih optimis terhadap kondisi pasar properti, persepsi suku bunga, dan upaya serta kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.

 

4. Sebagian responden menghindari pembelian hunian di klaster Covid-19

Temuan lain dari Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 adalah 50 persen responden menyatakan untuk menghindari membeli hunian di klaster dimana penghuninya ada yang sudah berstatus positif Covid-19.

Temuan ini dapat menjadi indikasi semakin dekatnya lingkungan yang terpapar wabah, sehingga upaya edukasi untuk mengurangi kekuatiran yang berlebihan harus dilakukan oleh pemerintah dan sektor terkait.

5. Penundaan transaksi properti mulai berkurang

Dampak lanjutan pandemi bagi para pencari rumah adalah penundaan transaksi properti mulai berkurang.

Sebanyak 52 persen responden mengaku menunda rencana pembelian propertinya. Meski besar, jumlah ini turun dari periode sebelumnya di mana 60 persen responden menunda rencana pembelian properti.

Baca juga: Survei: Konsumen Anggarkan Kurang dari Rp 500 Juta untuk Beli Rumah

6. Keraguan berkunjung langsung melihat calon hunian meningkat

Di saat yang sama, makin banyak yang ragu untuk datang langsung ke lokasi melihat calon hunian. Di sinilah para pelaku industri properti harus memaksimalkan teknologi untuk menjangkau konsumen.

Menurut Marine, adanya pandemi Covid-19 juga telah memengaruhi bagaimana pencari rumah mendapatkan informasi tentang hunian yang akan dibeli.

Sebagian besar responden lebih banyak menggunakan media sosial dan portal properti untuk mencari informasi properti yang diincar.

Sebanyak 77 persen responden menggunakan platform media sosial, 42 persen responden melalui portal properti daring, 37 persen responden melalui blog atau artikel daring dan 23 persen responden memanfaatkan tur virtual maupun video.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com