6 Mitos Membersihkan Rumah yang Salah, Tak Usah Dilakukan

JAKARTA, KOMPAS.com - Membersihkan rumah dan benda-benda yang ada di dalamnya merupakan kewajiban kita sebagai pemilik rumah. Sebab, rumah yang bersih dan rapi tentu akan membuat nyaman.

Ada banyak tips dan trik yang beredar mengenai membersihkan rumah, tidak sedikit menggunakan bumbu dapur atau produk-produk yang mudah ditemui.

Akan tetapi, apakah semua tips dan trik tersebut ampuh membersihkan berbagai permukaan di rumah? Ternyata jawabannya tidak juga.

Baca juga: 6 Trik Membersihkan Rumah yang Tidak Ampuh, Apa Saja?

Dilansir dari Better Homes & Gardens Australia, Minggu (14/3/2021), berikut beberapa mitos membersihkan rumah yang ternyata tidak manjur dan tidak perlu Anda ikuti, menurut Alice Shaw-Beckett dari Cleanipedia.

1. Kulit mentimun bisa mencegah semut masuk ke dalam rumah

Kulit mentimun diyakini bisa menghilangkan aroma tidak sedap dari dalam rumah. Akan tetapi, mitos bahwa kulit mentimun bisa mencegah masuk ke dalam rumah tidak ampuh.

"Sebagian besar bahan alami di rumah memiliki efek yang sangat sedikit atau tidak ada sama sekali untuk mencegah dan membasmi semut masuk ke rumah Anda, termasuk kulit mentimun," ujar Shaw-Beckett.

Cara terbaik mencegah semut masuk ke dalam rumah adalah selalu bersihkan tumpahan atau kotoran akibat makanan di rumah. Pastikan wadah-wadah makanan tertutup rapat dan tutup retakan atau celah di dinding. 

Baca juga: Perhatikan, 4 Cara Membersihkan Rumah yang Salah

2. Pemutih bisa membersihkan segalanya

Banyak orang langsung memuji pemutih sebagai produk pembersih sebaguna. Namun demikian, perlu diingat bahwa pemutih juga punya keterbatasan.

Meskipun pemutih merupakan disinfektan kuat yang mampu mencegah penyebaran bakteri dan bisa memutihkan pakaian, namun pemutih tidak bisa membersihkan permukaan yang berminyak dan harus dijauhkan dari jamur.

3. Mencuci pakaian harus dengan air dingin

Cara terbaik untuk mengetahui cara mencuci pakaian Anda adalah dengan melihat labelnya.

“Instruksi suhu pada label pencucian pakaian dan cucian ada karena suatu alasan dan harus diikuti,” jelas Shaw-Beckkett.

Meskipun air dingin lebih hemat energi, kotoran dan noda tertentu hanya akan keluar dengan air hangat atau panas.