Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2021, 17:45 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Karpet menjadi salah satu elemen dekorasi yang membuat ruangan semakin nyaman, terlebih lagi saat cuaca dingin. Tak hanya itu, dengan menggunakan karpet pada ruangan di rumah, dapat memberikan warna pada tiap-tiap ruangan.

Namun, dilansir dari Country Living, Kamis (11/3/2021), di dalam karpet terdapat berbagai serangga jika tidak dibersihkan secara berkala salah satunya kumbang karpet.

Kumbang karpet adalah serangga kecil yang dapat menjadi hama di rumah jika dibiarkan. Kumbang karpet muda dan larva memakan serat alami seperti wol, sutra dan kulit, serta produk hewani termasuk bulu hewan peliharaan.

 

Baca juga: Jauhkan Hama dari Dapur dengan 5 Hal Ini

Kumbang karpet dewasa memakan serbuk sari, tanaman, dan bunga.

Kumbang karpet tumbuh hingga 4 mm setelah dewasa. Mereka memiliki tubuh berbentuk oval dengan cangkang bergaris hitam, putih dan kuning atau oranye.

Kumbang karpet bertelur yang berwarna putih atau krem dan panjangnya kurang dari 1 mm. Kumbang karpet dewasa bertelur lebih dari 100 telur sekaligus yang membutuhkan waktu antara 10 hari dan sebulan untuk menetas.

Larva, juga dikenal sebagai 'beruang berbulu', lebih besar dari kumbang dewasa. Panjangnya 2,5 cm dan berwarna coklat muda atau hitam. Mereka memiliki rambut hitam di sekujur tubuhnya kecuali tiga rambut emas di perut.

Baca juga: 10 Tanda Hama Pengganggu Menyerang Rumah

Masuk ke Dalam Rumah

Kumbang karpet dapat memasuki rumah melalui pintu atau jendela yang terbuka atau pada barang yang sudah dihinggapi saat dibawa masuk seperti furnitur, tanaman, atau bulu. Hewan taksidermi juga merupakan tempat populer bagi kumbang karpet.

Jika dibiarkan dan area tersebut tidak dijaga kebersihan dan sanitasi, kumbang karpet dapat dengan mudah berkembang biak di rumah.

Larva kumbang karpet dapat menyebabkan kerusakan pada serat alami saat mereka makan, meninggalkan lubang pada lemparan dan pakaian. Jika menempel pada pakaian, bulu-bulu yang kasar juga bisa mengiritasi kulit manusia.

Selain iritasi kulit, tidak berbahaya bagi manusia.

Dalam kebanyakan kasus, mereka tidak menyebabkan kerusakan pada properti itu sendiri tetapi lebih pada benda-benda di dalamnya, seperti tempat tidur, karpet dan furnitur. Jika mereka dibiarkan berkembang biak, masalahnya bisa menjadi lebih buruk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com