Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2021, 08:05 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Asia One

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemutih pakaian bisa digunakan sebagai disinfektan. Cairan kimia ini harus dimiliki oleh setiap keluarga untuk membersihkan pakaian dan mendisinfektan permukaan apapun yang ada di rumah.

Bahan utama pemutih pakaian adalah natrium hipoklorit, yang dapat mendegradasi protein mikroorganisme, sehingga membunuh bakteri, jamur, dan virus.

Karena itulah saat pandemi virus corona pemutih pakaian menjadi bahan yang dicari untuk mendisinfektan apapun.

Baca juga: 10 Manfaat Pemutih, Bersihkan Mainan hingga Noda Kopi pada Cangkir

Namun sebenarnya, menggunakan pemutih haruslah dengan benar. Karena jika tidak, pemutih bisa tidak efektif untuk menghilangkan noda serta kuman, bakteri, virus dan jamur.

Berikut adalah delapan panduan menggunakan pemutih pakaian seperti dikutip dari Asia One, Rabu (24/2/2021).

1. Pemutih bisa kedaluwarsa

Beberapa orang mungkin menimbun banyak pemutih di rumah selama masa pandemi virus corona. Padahal, pemutih bisa kedaluwarsa, lho!

Sodium hipoklorit, bahan bakterisida, sebenarnya tidak stabil dan dapat membusuk seiring waktu.

Baca juga: Cara Tepat Penggunaan Pemutih Sebagai Pembersih Rumah

Meskipun beberapa formulasi akan menyertakan stabilisator untuk mengurangi laju pembusukan, Dewan Konsumen Amerika merekomendasikan bahwa masyarakat harus menggunakannya dalam waktu 3 tahun.

2. Takaran pencairan yang berbeda

Konsentrasi natrium hipoklorit dalam pemutih rumah tangga umumnya 5,25 persen.

Namun untuk takaran pencairannya berbeda-beda antara satu pemutih dan yang lainnya. Untuk itu kamu harus memperhatikan label pada kemasan saat membeli.

Biasanya takaran untuk memutihkan dan takaran untuk disinfektan biasanya akan berbeda.

3. Bahaya pemutih

Pemutih yang tidak diencerkan melepaskan gas beracun di bawah sinar matahari, jadi pemutih harus disimpan di tempat yang sejuk, teduh dan jauh dari jangkauan anak-anak.

 

Selain itu, pemutih akan mengiritasi selaput lendir, kulit dan saluran pernafasan, sehingga saat menggunakannya, kamu harus memakai masker, sarung tangan dan perlengkapan lainnya saat menggunakan, dan encerkan serta gunakan di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik.

4. Cara mengencerkan pemutih: Jangan gunakan air panas

Banyak orang menggunakan tutup botol sebagai tolak ukur untuk mengencerkan pemutih. Namun, merek yang berbeda memiliki jumlah tutup botol yang berbeda, jumlah pengenceran menjadi tidak akurat.

Oleh karena itu, Anda harus mengukur kapasitas tutup botol terlebih dahulu untuk memastikan jumlah pengenceran yang tepat. Lebih tepat menggunakan sendok atau gelas takar untuk mengukur jumlah pemutih secara akurat.

Ingatlah untuk menggunakan air dingin untuk mengencerkan pemutih. Jika menggunakan air panas, itu akan menghancurkan bahan-bahan dan membuat pemutih kehilangan efektivitasnya.

Baca juga: Cara Membersihkan Mesin Cuci dengan Pemutih

5. Mencampur produk pembersih lain

Mencampur pemutih dengan bahan pembersih lain mungkin tidak meningkatkan daya pembersihan, dan reaksi kimian yang terjadi justru akan mengurangi kemampuan oksidasi pemutih yang kehilangan fungsi sterilisasi.

Gas beracun akan dihasilkan jika pembersih asam atau pembersih toilet dicampur dengan pemutih.

6. Bahayanya pemutih

Jangan sekali-kali menuangkan pemutih yang belum diencerkan langsung ke dalam parit, karena pemutih bersifat korosif sehingga pipa logam dapat bocor.

7. Bahan yang tidak bisa dibersihkan dengan pemutih

Hindari penggunaan pemutih pada logam, wol, nilon, sutra, kain yang diwarnai dan permukaan yang dicat, kecuali untuk baja tahan karat. Pemutih tidak boleh digunakan untuk menyeka logam atau merendam produk logam.

Baca juga: Bisakah Membersihkan Mesin Cuci dengan Pemutih? Begini Caranya

8. Gunakan segera pemutih yang sudah diencerkan

Pemutih yang diencerkan harus digunakan dalam waktu 24 jam karena natrium hipoklorit akan terurai seiring waktu. Pemutih yang sudah diencerkan sebelumnya hanya akan mengurangi daya pembersihannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membersihkan Sedotan Stainless Steel dengan Benar

Cara Membersihkan Sedotan Stainless Steel dengan Benar

Do it your self
6 Benda yang Dapat Dibersihkan dengan Minyak Zaitun

6 Benda yang Dapat Dibersihkan dengan Minyak Zaitun

Housing
6 Jenis Burung yang Bisa Berbicara, Unik dan Menyenangkan

6 Jenis Burung yang Bisa Berbicara, Unik dan Menyenangkan

Pets & Garden
Cara Membersihkan Mesin Nespresso dengan Benar

Cara Membersihkan Mesin Nespresso dengan Benar

Do it your self
5 Jenis Pelapis Dinding Terbaik, Apa Saja?

5 Jenis Pelapis Dinding Terbaik, Apa Saja?

Housing
Cara Membersihkan Sol Sepatu agar Tidak Bau

Cara Membersihkan Sol Sepatu agar Tidak Bau

Do it your self
5 Cara Membersihkan Tempat Tidur Anjing yang Benar

5 Cara Membersihkan Tempat Tidur Anjing yang Benar

Pets & Garden
5 Spesies Burung yang Memiliki Sifat Ramah

5 Spesies Burung yang Memiliki Sifat Ramah

Pets & Garden
6 Ide Ruang Kerja Bergaya Bohemian yang Cantik dan Nyaman

6 Ide Ruang Kerja Bergaya Bohemian yang Cantik dan Nyaman

Decor
6 Ide Ruang Keluarga yang Nyaman di Ruang Bawah Tanah

6 Ide Ruang Keluarga yang Nyaman di Ruang Bawah Tanah

Decor
Hindari, Ini 7 Kesalahan Pencahayaan Ruangan yang Sering Dilakukan

Hindari, Ini 7 Kesalahan Pencahayaan Ruangan yang Sering Dilakukan

Decor
5 Tanaman yang Tidak Boleh Ditanam di Halaman Rumah

5 Tanaman yang Tidak Boleh Ditanam di Halaman Rumah

Pets & Garden
Cara Membersihkan Bagian Luar Rumah dengan Mudah

Cara Membersihkan Bagian Luar Rumah dengan Mudah

Do it your self
Catat, Ini Tanaman yang Tidak Boleh Ditanam Berdampingan

Catat, Ini Tanaman yang Tidak Boleh Ditanam Berdampingan

Pets & Garden
5 Tips Menentukan Siklus Pencucian Terbaik

5 Tips Menentukan Siklus Pencucian Terbaik

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com