Selain itu, pemutih akan mengiritasi selaput lendir, kulit dan saluran pernafasan, sehingga saat menggunakannya, kamu harus memakai masker, sarung tangan dan perlengkapan lainnya saat menggunakan, dan encerkan serta gunakan di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
4. Cara mengencerkan pemutih: Jangan gunakan air panas
Banyak orang menggunakan tutup botol sebagai tolak ukur untuk mengencerkan pemutih. Namun, merek yang berbeda memiliki jumlah tutup botol yang berbeda, jumlah pengenceran menjadi tidak akurat.
Oleh karena itu, Anda harus mengukur kapasitas tutup botol terlebih dahulu untuk memastikan jumlah pengenceran yang tepat. Lebih tepat menggunakan sendok atau gelas takar untuk mengukur jumlah pemutih secara akurat.
Ingatlah untuk menggunakan air dingin untuk mengencerkan pemutih. Jika menggunakan air panas, itu akan menghancurkan bahan-bahan dan membuat pemutih kehilangan efektivitasnya.
Baca juga: Cara Membersihkan Mesin Cuci dengan Pemutih
5. Mencampur produk pembersih lain
Mencampur pemutih dengan bahan pembersih lain mungkin tidak meningkatkan daya pembersihan, dan reaksi kimian yang terjadi justru akan mengurangi kemampuan oksidasi pemutih yang kehilangan fungsi sterilisasi.
Gas beracun akan dihasilkan jika pembersih asam atau pembersih toilet dicampur dengan pemutih.
6. Bahayanya pemutih
Jangan sekali-kali menuangkan pemutih yang belum diencerkan langsung ke dalam parit, karena pemutih bersifat korosif sehingga pipa logam dapat bocor.
7. Bahan yang tidak bisa dibersihkan dengan pemutih
Hindari penggunaan pemutih pada logam, wol, nilon, sutra, kain yang diwarnai dan permukaan yang dicat, kecuali untuk baja tahan karat. Pemutih tidak boleh digunakan untuk menyeka logam atau merendam produk logam.
Baca juga: Bisakah Membersihkan Mesin Cuci dengan Pemutih? Begini Caranya
8. Gunakan segera pemutih yang sudah diencerkan
Pemutih yang diencerkan harus digunakan dalam waktu 24 jam karena natrium hipoklorit akan terurai seiring waktu. Pemutih yang sudah diencerkan sebelumnya hanya akan mengurangi daya pembersihannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.