3. Penumpukan garam di tanah
Ujung daun cokelat juga bisa menunjukkan penumpukan garam dari pupuk seiring waktu atau dari air yang melunak. Sebagian besar tanaman dalam pot membutuhkan sedikit pupuk sesekali sehingga mereka memiliki semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh.
Tetapi seperti halnya tubuh dan vitamin kita sendiri, ingatlah bahwa sedikit saja bermanfaat dan lebih banyak belum tentu lebih baik.
Bahkan ketika kamu memberi makan tanamanmu dalam jumlah yang tepat, garam cenderung menumpuk dalam campuran pot (tidak menambahkan cukup air untuk mengalirkan keluar bagian bawah membuatnya lebih buruk).
Baca juga: Jangan Membakar Sampah Daun yang Berguguran, Ini Sebabnya
Itulah salah satu alasan mengapa merepoting tanaman dengan tanah segar setiap beberapa tahun merupakan ide yang bagus.
Air yang dilunakkan (air dengan kadar mineral yang rendah) juga dapat mengubah ujung daun menjadi cokelat, jadi pertimbangkan untuk menggunakan air suling atau air yang disaring agar tanamanmu tetap subur.
4. Tanda-tanda kekurangan gizi
Rona terbakar pada ujung daun, atau daun tua berwarna hijau tua maupun kemerahan keunguan dapat menunjukkan kekurangan fosfor.
Dengan kekurangan kalium, kamu mungkin melihat warna kuning atau cokelat di sepanjang ujung dan tepi daun yang lebih tua, menguning di antara urat, daun melengkung atau bercak.
Baca juga: Kenapa Daun Aglonema Layu? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Cara memperbaiki tanaman hias yang ujung daunnya coklat
Potong ujung daun yang jadi coklat
Begitu kamu mulai memperbaiki masalah ini, tanamanmu akan mulai menumbuhkan dedaunan baru yang sehat.
Sedangkan untuk daun yang masih ujungnya berwarna coklat, kamy bisa memotong bagian yang mati dengan gunting tanpa melukai tanaman.
Untuk beberapa tanaman yang memiliki dedaunan panjang seperti tali, seperti dracaena atau tanaman laba-laba (spider plant), buat potongan miring untuk meniru bentuk alami daunnya.
Dengan begitu, tanaman akan terlihat hampir sama bagusnya dengan baru, sampai dedaunan segar memiliki kesempatan untuk tumbuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.