Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2021, 09:44 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Popsugar

 

Selain itu, kaki babi, ekor babi, domba, daging rusa, iga sapi, dan tulang sapi juga bisa menjadi pilihan alternatif.

Dr. Choczynski merekomendasikan untuk memilih kulit mentah yang digranulasi karena lebih mungkin terurai melalui kunyahan dan pencernaan anjing.

Pilihlah juga tulang yang tidak terlalu keras untuk menghindari gigi retak pada anjing.
"Saya selalu berpikir tentang perang antara mengunyah dan gigi itu sendiri - materi yang paling sulit menang dan yang lainnya akan hancur," kata Choczynski.

Baca juga: 7 Makanan yang Tak Boleh Diberikan ke Anjing, Salah Satunya Tulang

Apakah mengunyah tulang baik untuk anjing?

Ya, mengunyah tulang bermanfaat bagi anjing baik secara fisik maupun perilaku.

“Tulang merupakan sumber kalsium yang kaya yang penting untuk pertumbuhan tulang. Kalsium juga terlibat dalam berbagai proses fisiologis tubuh seperti pembekuan darah, kontraksi otot, dan kesehatan jantung,” jelas Dr. Murithi.

Selain itu, kata Murithi, mengunyah tulang juga baik untuk menjaga kesehatan gigi anjing.
“Jaringan ikat yang ditemukan di tulang mentah membantu mencegah penumpukan plak dan karang gigi, dan karena itu, (ini bisa) mencegah penyakit gusi," ujarnya.

Tak hanya kesehatan fisik, mengunyah tulang juga akan memengaruhi kesehatan mental dan perilaku anjing.

“Mengunyah tulang membantu anjing terstimulasi secara mental, mencegahnya dari stres,” ungkapnya.

Baca juga: Kenapa Anjing Menggonggong Terus? Ini 6 Penyebabnya

Yang harus dipertimbangkan

Dr. Murithi menekankan pentingnya memberi anjing tulang segar. Dia menunjukkan bahwa tulang mentah perlu diperlakukan seperti daging mentah, termasuk mendinginkannya setelah sekitar 15 hingga 20 menit berada di suhu ruang dan membuangnya setelah tiga hingga empat hari.

"Tulang mentah harus disajikan di lingkungan yang bersih dan setelah makan area makan harus dibersihkan untuk mencegah pertumbuhan bakteri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com