Jika kucing sebelumnya telah divaksinasi rabies, dokter hewan Anda dapat merekomendasikan vaksinasi ulang setelah gigitan, terutama jika vaksin sudah lewat waktu. Ini dapat meningkatkan kekebalan dan mencegah rabies menginfeksi kucing.
Jika kucing belum pernah divaksinasi rabies, maka tidak ada pengobatan yang tersedia. Hewan-hewan ini biasanya perlu dikarantina dan diamati tanda-tanda rabies. Sayangnya, euthanasia yang manusiawi adalah satu-satunya pilihan setelah gejala rabies muncul.
Baca juga: 5 Penyebab Kucing Berkelahi dan Cara Menghentikannya
Masa inkubasi umum rabies pada kucing berlangsung selama satu hingga tiga bulan setelah terpapar, tetapi mungkin bertahan lebih lama dalam beberapa kasus. Selama waktu ini, virus berpindah melalui tubuh ke sistem saraf, akhirnya mencapai otak.
Tanda-tanda infeksi rabies muncul setelah masa inkubasi ini. Begitu tanda-tanda rabies muncul, kematian biasanya terjadi dalam waktu sekitar satu minggu.
Ini adalah saat tanda pertama rabies memengaruhi perilaku kucing dengan tanda kucing tiba-tiba menjadi pemalu dan bersembunyi.
Kucing yang ketakutan bahkan mungkin menjadi lebih percaya diri. Kucing bisa menjadi lesu dan nafsu makannya bisa berkurang.
Baca juga: Telinga Kucing Kotor? Begini Cara Membersihkannya
Perilaku dan perubahan kepribadian berbeda-beda tergantung kasusnya; beberapa kucing akan menunjukkan perubahan kepribadian yang sangat mencolok saat virus mulai menyerang otak.
Kucing lain hanya akan menunjukkan perubahan ringan pada awalnya, sehingga sulit untuk membuat diagnosis pasti. Stadium prodromal rabies biasanya berlangsung selama dua sampai tiga hari.
Selama tahap kedua ini, kucing cenderung menunjukkan perubahan perilaku yang lebih ekstrim. Mereka tampak gelisah dan sering bereaksi berlebihan terhadap pemandangan dan suara normal. Banyak kucing menjadi agresif tanpa alasan yang jelas.