JAKARTA, KOMPAS.com - Sebenarnya, kucing mengalami kerontokan bulu merupakan hal yang normal. Namun, penting untuk mengetahui perbedaan antara kerontokan bulu normal dan abnormal.
Bulu kucing menipis atau bulu kucing rontok yang juga dikenal sebagai alopecia pada kaki belakang dapat disebabkan oleh berbagai masalah, mulai dari kutu, alergi, infeksi bakteri, atau stres.
Dilansir dari The Spruce, Sabtu (2/1/2021), bulu kucing rontok terjadi karena banyak faktor, termasuk gizi buruk, penyakit autoimun, infeksi jamur, alergi, dan parasit. Bulu kucing rontok bisa sebagian atau seluruh badannya, dan polanya pun bisa bervariasi.
Baca juga: Kenapa Kucing Saling Menjilati Satu Sama Lain? Ini Alasannya
Kulit di sekitar area bulu rontok bisa tampak normal, atau bisa juga kemerahan, benjolan, dan koreng.
Masalah bulu rontok ini jangan pernah disepelekan karena jika kucing terus menggaruk di area tersebut secara berlebihan, kucing akan terluka dan harus segera ditangani.
Di bawah ini adalah empat penyebab paling umum bulu rontok pada kaki belakang maupun bagian tubuh kucing lainnya.
1. Kutu dan parasit
Kutu adalah salah satu alasan paling umum penyebab bulu rontok pada kaki belakang kucing. Hipersensitivitas gigitan kutu (alergi) atau dermatitis alergi kutu (FAD) sangat umum terjadi pada kucing.
Baca juga: Kucing Bersin Terus? Ini Penyebab yang Harus Diketahui
Efeknya sangat berpengaruh, karena hanya dengan satu gigitan kutu dapat menyebabkan rasa gatal yang parah dan berkepanjangan.
Kerontokan rambut juga dapat menyebabkan luka terbuka pada kulit dan memungkinkan terjadinya infeksi bakteri sekunder. Banyak kucing akan mengunyah atau menjilati bulu kakinya secara berlebihan saat ada kutu atau rumpon.
Bulu rontok di sekitar leher, kaki, dan pangkal ekor juga dapat terlihat bersama dengan keropeng atau luka kecil berkerak.
Karena air liur kutu menyebabkan reaksi tersebut, pengobatan terpenting untuk alergi kutu adalah dengan mencegah kutu.
Kabar buruknya, kucing yang berada di dalam maupun di luar ruangan bisa terkena kutu dan disarankan untuk selalu melakukan pencegahan kutu yang disetujui oleh dokter hewan setiap bulan untuk mencegah kutu.
Parasit lain, termasuk tungau dan kurap juga dapat menyebabkan garukan, jilatan, atau mengunyah yang berlebihan, tetapi kutu adalah penyebab paling umum kerontokan rambut di kaki belakang.
2. Sakit
Kerontokan bulu yang terjadi di area perut bagian bawah, bagian dalam kaki belakang, dan di sekitar alat kelamin bisa disebabkan oleh penyakit yang diderita kucing seperti penyakit salurah kemih.
Menanggapi rasa sakit ini, kucing mungkin merawat diri secara berlebihan hingga titik kerontokan bulu di bagian tersebut. Untuk mengidentifikasikan sakit pada kucing, mungkin lebih sulit dan tak terlihat, jadi selalu konsultasikan kepada dokter hewan.
3. Alergi
Alergi makanan, lingkungan, dan kutu seperti yang disebutkan di atas mungkin juga menjadi penyebab kucing Anda mengalami kerontokan bulu di kaki belakangnya.
Langkah pertama dalam pengobatan alergi adalah menemukan sumber alergen dan menghilangkannya. Dalam hal alergi makanan, kebanyakan kucing sebenarnya alergi terhadap protein dan bukan sumber nutrisi lain.
Baca juga: 6 Resolusi Tahun Baru untuk Kucing Peliharaan
Alergen lain, seperti jamur di lingkungan bisa menyebabkan gatal, dan menggaruk secara berlebihan.
4. Stres dan kecemasan
Kucing adalah makhluk yang sangat bersih, biasanya kucing dapat menghabiskan antara 30 persen dan 50 persen dari waktunya untuk merawat diri sendiri.
Namun, jika kucing Anda merawat dirinya sendiri sampai titik di mana bulu rontok atau luka pada kulit, mereka mungkin menderita penyakit medis seperti disebutkan di atas atau masalah psikologis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.