JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing, baik kucing peliharaan maupun kucing liar, tidak luput dari risiko penyakit. Beberapa penyakit pun tergolong mematikan bagi kucing.
Adapun cara terbaik yang dapat Anda lakukan untuk melindungi kucing peliharaan dari penyakit mematikan adalah memastikan kucing tetap berada di dalam rumah.
Dengan berada di rumah, kucing peliharaan akan memiliki sedikit kemungkinan untuk bertengkar dengan kucing lain dan terkena risiko penyakit menular melalui luka.
Baca juga: Kucing Suka Menggaruk Sofa? Begini Cara Mengatasinya
Selain itu, kucing juga akan terhindar dari parasit yang menyebar, seperti kutu, serta mencegah gagal ginjal yang disebabkan racun yang tertelan.
Dilansir dari Animal Planet, Kamis (31/12/2020), kucing liar dan kucing yang hidup bersama kucing-kucing lain di rumah sebetulnya memiliki risiko penyakit yang besar. Namun, kucing peliharaan yang berada di dalam rumah juga bisa tertular penyakit.
Namun demikian, kabar baiknya adalah sebagian besar penyakit pada kucing bisa dicegah. Akan tetapi, kabar buruknya adalah ketika kucing Anda sudah tertular penyakit, akan sangat sulit diobati.
Berikut ini adalah beberapa penyakit mematikan pada kucing yang perlu Anda ketahui.
Baca juga: Obat Alami untuk Membasmi Kutu pada Kucing, Lemon hingga Rempah
1. Leukemia
Leukemia atau feline leukemia adalah penyakit yang menyebar melalui urin, cairan hidung, dan air liur. Kucing dapat tertular penyakit melalui gigitan, berbagi makanan dan mangkuk air, dan dari sekadar hidup bersama.
Kucing induk dapat menularkan penyakit ini ke anak kucingnya, dan anak kucing lebih mungkin tertular penyakit tersebut daripada kucing dewasa.
Beberapa kucing akan segera jatuh sakit setelah tertular virus ini. Namun, pada kucing lain, gejala penyakit tidak akan muncul selama beberapa minggu.
Leukemia dapat menyebabkan sejumlah kondisi, termasuk infeksi seluruh sistem tubuh, diare, infeksi kulit, penyakit mata, infeksi saluran pernapasan, infeksi kandung kemih, infertilitas, anemia, dan kanker. Penyakit kronis yang parah bisa menjadi tanda leukemia pada kucing.