Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Hal yang Menarik Serangga ke Halaman Rumah, Sampah hingga Lampu

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran serangga di rumah dan halaman rumah tidak dapat dihindari. Akan tetapi, jika nyamuk, lalat, dan hama lainnya terus-menerus hadir, ada kemungkinan Anda tidak sengaja menarik mereka ke halaman rumah.

Menyediakan habitat yang diinginkan serangga semudah membiarkan genangan air di halaman rumah atau meninggalkan setumpuk daun di selokan.

Dikutip dari Better Homes & Gardens, Senin (31/7/2023), berikut beberapa hal yang menarik serangga ke halaman rumah Anda.

Nyamuk bertelur di air, jadi mereka sering ditemukan di sekitar badan air, kata Jim Fredericks, ahli entomologi bersertifikat dan wakil presiden senior urusan publik di National Pest Management Association.

Menurut Fredericks, nyamuk dapat berkembang biak hanya dalam genangan air setinggi setengah inci.

Genangan air dapat ditemukan di beberapa area berbeda di lanskap halaman rumah, termasuk pot bunga kosong, penutup kolam, selang bocor, ember, dan lainnya.

Pemilik rumah harus secara teratur memeriksa rumah mereka untuk wadah yang dapat mengumpulkan air dan membuangnya karena mereka dapat menyediakan tempat yang aman bagi nyamuk untuk berkembang biak, tutur Fredericks.

2. Tong sampah

Hama seperti kecoak, lalat, dan semut mudah tertarik ke tempat sampah di luar ruangan, tetapi ada beberapa cara untuk menjauhkannya.

Pastikan untuk memiliki tutup yang rapat dan aman pada tempat sampah Anda yang tidak mudah dilepas atau, jika terjatuh, tidak mudah jatuh, tutur David Price, ahli entomologi bersertifikat di Mosquito Joe.

Anda juga harus memastikan sampah dimasukkan ke dalam kantong tertutup saat dipindahkan ke tempat sampah luar. Bersihkan tong sampah sesering mungkin untuk menghilangkan residu yang mungkin menarik serangga.

3. Lampu

Lampu di luar ruangan sering menarik serangga terbang yang melihat dalam spektrum ultraviolet hingga merah, yang memberi sinyal mencari makan, navigasi, dan pemilihan pasangan, kata Price.

Selain serangga terbang, laba-laba sering membuat jaring di dekat lampu untuk memanfaatkan semua serangga yang tertarik pada lampu, sebut Fredericks.

Untuk menghindarinya, matikan lampu luar ruangan saat Anda tidak menggunakannya, pertimbangkan untuk beralih ke lampu yang diaktifkan dengan gerakan, dan tukar bola lampu terang dengan sesuatu yang lebih hangat.

Fredericks merekomendasikan agar pemilik rumah mengubah pencahayaan luar ruangan menjadi lampu kuning yang kurang menarik bagi serangga.


Serangga terbang kurang tertarik pada lampu LED dibandingkan dengan lampu neon. Selain itu, lampu LED yang lebih hangat dan lebih kuning adalah yang paling tidak menarik bagi serangga terbang, imbuh dia.

4. Selokan dan talang air tersumbat

Talang yang tersumbat biasanya diisi dengan genangan air dan puing-puing pekarangan, seperti daun dan ranting. Kondisi ini menyediakan habitat yang ideal bagi banyak serangga.

Memastikan selokan dan talang air bersih sangat penting untuk menjauhkan hama yang berkembang biak di air, seperti nyamuk, atau menikmati tinggal di tumpukan puing, tutur Price.

Anda harus membersihkan selokan setidaknya dua kali setahun untuk menghindari pembuatan rumah bagi serangga.

 Jika Anda meninggalkan tumpukan kayu di tanah tanpa aliran udara di bawahnya, itu dapat mengumpulkan kelembapan dan menarik lebih banyak hama.

6. Puing-puing rumput

Puing-puing rumput bisa menjadi rumah yang diinginkan bagi serangga jika tidak dirawat dengan baik.

Meninggalkan puing-puing di tumpukan di halaman rumah terlalu lama dapat membuat tumpukan itu menjadi sarang yang sempurna bagi hama, ungkap Price.

Buang atau kompos puing-puing untuk mencegah hal ini terjadi. Selain itu, periksa tunggul pohon di sekitar rumah untuk mengetahui tanda-tanda pembusukan.

Singkirkan tunggul pohon yang busuk karena ini bisa menjadi magnet bagi rayap, saran Fredericks.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/07/31/155936676/6-hal-yang-menarik-serangga-ke-halaman-rumah-sampah-hingga-lampu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke