Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Kucing Tidak Mengubur Kotorannya

Namun, kucing liar yang mengubur kotorannya. Ada dua alasan kucing liar melakukan hal ini, yakni agar keberadaanya tidak diketahui predator dan menunjukkan kucing tidak menantang kucing lain yang lebih dominan. 

Sebab, kucing-kucing yang lebih dominan ini jarang mengubur kotorannya dan sering meninggalkan kotoran di atas rumput yang meninggi sehingga membuatnya semakin menonjol.

Jadi, satu-satunya alasan kucing mengubur kotorannya adalah jika ada kucing peliharaan yang dominan di dalam rumah.

Jika mengubur kotoran adalah perilaku kucing yang alami, mengapa ada kucing yang tidak melakukannya? 

Dilansir dari The Spruce Pets, Rabu (26/7/2023), berikut sejumlah alasan kucing tidak mengubur kotorannya setelah buang air besar. 

Kucing yang membiarkan kotorannya terbuka untuk dikagumi dunia bukan hal tidak normal, mereka hanya menjadi kucing.

Jika kucing peliharaan awalnya selalu mengubur kotorannya, tapi tiba-tiba membuat tidak menutupnya, tanyakan pada diri Anda apa yang telah berubah.

Ini mungkin merupakan cara kucing mengirimkan sinyal bau kepada kucing lain, bahkan kucing liar yang berkeliaran di luar jendela, bahwa wilayah tersebut adalah miliknya. 

Mendeklarasikan wilayahnya 

Selanjutnya, alasan kucing tidak mengubur kotorannya adalah untuk mendeklarasikan wilayahnya. Di alam liar, kucing dominan, termasuk jaguar, macan tutul, singa, dan harimau, yang sedang bersaing memperebutkan wilayah dengan tidak mengubur kotorannya. 

Hal ini bertujuan mengirimkan pesan bahwa mereka menyatakan tempat tersebut sebagai miliknya. Kucing jinak dapat memilih untuk tidak mengubur kotorannya agar kucing lain atau pemiliknyatahu bahwa dirinya ada di sini.

Bahkan jika seekor kucing telah tinggal di tempat yang sama untuk sementara waktu, ia mungkin tidak merasa itu adalah wilayahnya. Bau kotoran mereka menunjukkan keberadaan kucing tersebut.  

Faktanya, sebuah penelitian mengikuti kucing betina yang berkeliaran di luar rumah dan mengamatinya buang air besar sebanyak 58 kali.

Walhasil, hanya dua kali kucing tersebut mencoba menggali lubang terlebih dahulu atau menutupinya setelah itu. Kucing yang berkeliaran mungkin menggunakan kotoran yang tidak terkubur sebagai bentuk lain dari penandaan wilayah. 

Masalah kotak kotoran

Masalah kotak pasir juga menjadi alasan kucing tidak mengubur kotorannya. Ketika berbicara tentang kotak kotoran, ukuran memang penting.

Mungkin kotak pasir kucing  terlalu kecil untuk mereka membalikkan badan ke dalam guna mengubur kotorannya.

Hal ini bisa membuat kucing tidak menyukai bau kotorannya sendiri atau kotaknya terlalu kotor dan lebih suka tidak menghabiskan waktu ekstra di sana.

Jika Anda menduga salah satu atau kedua hal tersebut mungkin benar, cobalah merek kotak pasir kucing yang baru atau tingkatkan ke kotak kotoran yang lebih besar. 

Masalah medis

Terakhir, alasan kucing tidak mengubur kotorannya adalah mengalami masalah medis. Tidak ada diagnosis khusus yang menyebabkan kucing tidak mau mengubur kotorannya, tetapi jika kucing mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan, entah pada cakarnya dan saat pergi ke kamar mandi, hal itu dapat menghalangi kucing menghabiskan lebih banyak waktu di kotak pasir.

Selain itu, sahabat bulu yang baru saja dimandulkan juga dapat menjadi alasan kucing tidak mengubur kotorannya.  

https://www.kompas.com/homey/read/2023/07/26/215900076/5-alasan-kucing-tidak-mengubur-kotorannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke