Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Penyebab Anjing Pendarahan Saat Hamil dan Cara Mencegahnya

Bertambahnya anak anjing, bertambah pula kebahagiaan di rumah. Kehadiran anak anjing ini tak hanya memberi keceriaan, tapi juga mengusir suasana sepi dan bosan.  

Namun, Anda perlu mengawasi anjing selama masa kehamilannya. Pasalnya, saat hamil, anjing rentan mengalami berbagai risiko buruk yang dapat membahayakan dirinya dan calon janin, salah satunya pendarahan. 

Anjing hamil berlangsung antara 58 dan 68 hari. Selama itu, Anda akan melihat sedikit cairan seperti lendir dari vagina.

Jika lendir ini berwarna merah muda atau pink, hal itu normal. Namun, apabila melihat cairan berwarna merah, berdarah, atau seperti nanah, hal ini dapat mengindikasikan adanya masalah pada kehamilan anjing peliharaan.

Pendarahan selama kehamilan bukan hal normal dan anjing membutuhkan perawatan dokter hewan segera. 

Dilansir dari Cuteness, Selasa (28/2/2023), berikut sejumlah penyebab anjing pendarahan selama kehamilan. 

Gejala-gejala aborsi spontan adalah pendarahan vagina selama kehamilan. Anjing juga dapat mengeluarkan janin dari rahimnya.

Menurut PetMD, meski penyebab kejadian tersebut biasanya terkait dengan ketidakseimbangan hormon, kondisi medis lain yang mendasari dapat menjadi penyebabnya, seperti infeksi.

Maka itu, pada tanda-tanda pertama pendarahan vagina selama kehamilan anjing, segera membawa ke dokter hewan untuk mendiagnosis penyebabnya. 

Vaginitis dan sistitis 

Selanjutnya, penyebab anjing pendarahan adalah vaginitis dan sistitis. Selama kehamilan, anjing dapat mengalami vaginitis, yakni suatu kondisi yang dapat menyebabkan keluarnya cairan yang mengandung darah.

Infeksi bakteri adalah penyebab utama iritasi pada area vagina tersebut. Anda mungkin melihat anjing menjilati area tersebut, berjalan-jalan di lantai, atau sering buang air kecil dengan kondisi ini.

Sistitis adalah jenis infeksi lain yang dapat terjadi selama kehamilan, yang mempengaruhi kandung kemih anjing.

Infeksi kandung kemih dapat menyebabkan darah dalam urine, yang mungkin tampak seperti keputihan berdarah. Anjing yang mengalami infeksi kandung kemih mungkin akan mengejan saat buang air kecil atau mengalami rasa sakit saat buang air kecil.

Perawatan untuk kedua kondisi tersebut memerlukan penggunaan antibiotik yang aman untuk anjing hamil dan direkomendasikan dokter hewan. 

Ini adalah infeksi pada rahim anjing yang dapat menyebabkan keputihan serta pendarahan. Dalam beberapa kasus, leher rahim menjadi tertutup, yang menyebabkan penumpukan cairan yang terinfeksi. Kondisi ini menjadi penyebab anjing pendarahan. 

Perawatan untuk kondisi pyometra biasanya berupa operasi pengangkatan rahim melalui prosedur pemandulan, tergantung pada tingkat keparahan kondisi anjing peliharaan.

Namun, dalam beberapa kasus, antibiotik dapat diberikan untuk mengobati kasus yang tidak mengancam nyawa.  

Cara mencegah anjing pendarahan selama kehamilan

Segala jenis pendarahan atau keputihan selama kehamilan anjing tidak normal dan dapat mengindikasikan adanya infeksi atau komplikasi pada kehamilannya.

Untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan anjing, Hilltop Animal Hospital merekomendasikan menjaga sahabat bulu tetap terisolasi dari anjing lain selama tiga minggu sebelum melahirkan. 

Meski penggunaan antibiotik memiliki risiko mempengaruhi janin anjing, kegagalan untuk mengobati infeksi serius yang menyebabkan pendarahan dapat membuat kematian anjing paliharaan. 

Anak anjing juga dapat terinfeksi anjing yang tidak diobati setelah lahir karena tertular bakteri dari induknya. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk menangani segala kemungkinan kondisi medis yang mempengaruhi anjing selama kehamilan. 

Selalu tanyakan kepada dokter hewan Anda sebelum mengubah pola makan, pengobatan, atau rutinitas aktivitas fisik hewan peliharaan. 

https://www.kompas.com/homey/read/2023/02/28/114724276/3-penyebab-anjing-pendarahan-saat-hamil-dan-cara-mencegahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke