Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Jenis Lantai untuk Dapur, dari Vinil hingga Ubin

Merenovasi dapur memakan cukup banyak waktu dan biaya. Karena itu, pemilihan lantai yang tepat diperlukan agar tidak boros. 

Dilansir dari Forbes, Kamis (20/10/2022), ada berapa pilihan lantai dapur yang bisa dipertimbangkan seperti berikut.

Kayu keras adalah salah satu pilihan paling tradisional, tetapi masih populer hingga kini. Lantai kayu keras bukan material yang tahan air, tapi bisa tahan air jika dilapisi dengan pelapis  tepat.

Meski demikian, tumpahan cairan apa pun harus segera dibersihkan dari lantai kayu keras agar terhindar dari kerusakan. 

Kayu keras bisa dipoles ulang untuk mengubah tampilannya. Ini menguntungkan jika berencana merenovasi dapur pada waktu mendatang, tetapi tidak ingin mengubah seluruh lantai.

Ada beberapa kelebihan menggunakan lantai kayu keras, yakni ada banyak warna dan motif untuk dipilih serta mudah diperbarui.

Namun, lantai kayu ini juga memiliki kekurangan, yakni tidak tahan air dan bisa menjadi permukaan yang licin.

Ubin adalah pilihan utama bagi area yang sering terpapar air, terutama dapur dan kamar mandi. Ada beragam pilihan ubin untuk dipilih, misalnya keramik, porselen, dan batu. 

Lebih lanjut, mereka datang dalam beragam ukuran dan warna, dan bisa dipasang dalam berbagai pola yang sesuai dengan tema ruang dapur.

Ubin menjadi pilihan yang tahan lama, tapi nat perlu disegel ulang untuk menjaganya bebas dari noda. Untuk ubin keramik dan porselen, mereka cukup serupa meski ubin keramik lebih tahan lama daripada porselen.

Akan tetapi, keduanya sama-sama tahan kerusakan sehingga peralatan dapur yang jatuh berpotensi pecah. 

Sementara ubin porselen, tahan air dan mudah dibersihkan, tapi permukaannya bisa licin dan natnya rentan terhadap noda.

Setelah itu, ada ubin batu alam. Ubin ini memiliki harganya lebih mahal dan membutuhkan banyak perawatan daripada ubin keramik dan porselen. Ada beragam pilihan yang mencakup ubin batu alam seperti travertine, marmer, dan granit.

Beberapa kelebihan menggunakan ubin sebagai lantai dapur adalah tersedia dalam banyak warna dan motif, sangat tahan lama, serta tahan air.

Namun, kekurangannya adalah permukaannya licin, membutuhkan sejumlah pemeliharaan, dan harus dipasang secara profesional.

Saat ini, ada lantai vinil yang direkayasa (engineered vinyl flooring) yang tersedia dalam bentuk ubin maupun papan yang tampilannya meniru kayu keras dan batu.

Lantai vinil benar-benar tahan air, memiliki permukaan yang hampir terasa kenyal ketika diinjak, dan sangat mudah dibersihkan.

Namun, kelemahan terbesar lantai vinil adalah lebih lembut daripada lantai lainnya. Dengan kata lain, perabot dapur berukuran besar bisa membuatnya penyok atau tergores. 

Laminasi

Lantai laminasi telah lama menjadi alternatif dengan harga lebih murah daripada lantai kayu keras. Lantai laminasi sama dengan lantai vinil.

Lantai laminasi bisa meniru penampilan kayu keras dengan harga lebih terjangkau. Meski demikian, lantai laminasi tidak selalu tahan air walau kini ada versi yang tahan air sudah tersedia.

Semen

Lantai semen adalah pilihan yang paling tahan lama untuk lantai dapur. Bahkan, lantai semen model stained bisa dibuat mirip kayu, batu, atau ubin.

Lebih lanjut, material ini bisa dipoles agar hampir sepenuhnya tahan air meski penggunaan karpet masih disarankan, terutama di sejumlah titik dengan tingkat cairan yang berlebih seperti bak cuci piring.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/10/20/190000576/5-jenis-lantai-untuk-dapur-dari-vinil-hingga-ubin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke