Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Alasan yang Membuat Kucing Hitam Dianggap Membawa Sial

Salah satunya, kucing hitam dianggap pembawa sial. Ada sebuah kepercayaan yang menganggap bahwa orang-orang yang melihat kucing hitam akan terkena musibah.

Walhasil, kucing hitam sering dijadikan sebagai simbol hal mistis dan seram seperti menjadi dekorasi dalam perayaan Halloween dan dimunculkan dalam beberapa film horor.

Dikutip dari berbagai sumber, Minggu (18/9/2022), berikut alasan kucing hitam sering dianggap membawa sial. 

Disitat dari History, hubungan antara kucing dan manusia dapat ditelusuri kembali ke beberapa peradaban awal di dunia, terutama Mesir kuno.

Kucing pun muncul dalam mitologi Yunani, khususnya dalam kisah Hecate—dewi sihir dan bulan yang digambarkan memiliki kucing sebagai hewan peliharaan.

Dalam cerita rakyat Eropa, kucing hitam mengacu pada makhluk supernatural yang membantu penyihir. Sebuah catatan juga menceritakan hubungan kucing hitam dengan okultisme.

Ada sebuah catatan dari abad ke-13 tentang sebuah dokumen rahasia bernama Vox in Rama yang dikeluarkan  Paus Gregorius IX pada 13 Juni 1233.

Penulis buku Black Cats Tell: True Tales And Inspiring Images, Layla Morgan Wilde, mengatakan, dokumen itu menyebutkan kucing hitam sebagai inkarnasi setan.

Wilde menjelaskan, dokumen ini menandai awal dari inkuisisi dan perburuan penyihir yang disetujui pihak gereja. 

“Awalnya, ini dirancang untuk menghancurkan kultus Luciferian yang berkembang di Jerman, tetapi dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa,” terangnya.

Pendeta Wiccan, Cerridwen Fallingstar, menambahkan kucing juga terkait erat dengan penyihir wanita di Eropa pada Abad Pertengahan.

“Para penyihir adalah praktisi pagan pra-Kristen di Eropa,” ujar penulis Broth from the Cauldron: A Wisdom Journey through Everyday Magic itu. 

Gereja Kristen awal di Eropa memang hidup berdampingan dengan penyihir pada abad tersebut. Namun, Fallingstar mengatakan gereja melihat penyihir sebagai pesaing dalam mendapatkan hati dan pikiran orang-orang.

Sebab, penyihir menghormati alam dan memiliki rasa hormat yang mendalam terhadap tumbuhan dan hewan.

Ia menambahkan, kasih sayang antara manusia dan hewan mulai dianggap sebagai sesuatu yang jahat. Selain itu, pihak gereja saat itu melihat kucing dan penyihir wanita sebagai ancaman.

“Kucing, seperti wanita yang dituduh melakukan sihir, cenderung tidak menunjukkan rasa hormat terhadap otoritas. Mereka tidak tunduk seperti anjing, bahkan pada yang tidak layak,” jelas Fallingstar.

Seiring waktu, pada titik tertentu, pasangan penyihir wanita dengan kucing menyempit menjadi kucing hitam meski Fallingstar menuturkan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya jelas mengapa terjadi. 

Daniel Compora, guru besar bahasa dan sastra Inggris di University of Toledo, Amerika Serikat, AS, mengungkapkan, kucing banyak dibunuh selama Abad Pertengahan karena dikaitkan dengan kejahatan.

Bahkan, beberapa orang menyalahkan kucing sebagai penyebar wabah Bubonic dan menggunakannya sebagai alasan untuk menyingkirkannya.

“Dalam ironi yang sangat aneh, pembunuhan kucing membantu memicu penyebaran wabah. Dengan berkurangnya jumlah kucing untuk mengendalikan populasi hewan pengerat, penyakit ini menyebar dengan cepat,” ujar Compora. 

Melakukan misi dari seorang penyihir

Mengingat kepercayaan di Eropa pada Abad Pertengahan, yakni iblis dan penyihir dapat berubah bentuk menjadi kucing hitam, masuk akal jika takhayul seputar berpapasan dengan kucing hitam berkembang.

Seorang folklorist dan seniman, Phoebe Millerwhite, mengatakan ada anggapan kucing hitam yang melintasi jalan mungkin sedang melakukan misi dari seorang penyihir. 

“Sama dengan kucing hitam bisa jadi adalah iblis yang menyamar. Tentunya, tidak ada yang mau berpapasan dengan iblis. Ini mengapa kucing hitam yang berpapasan dengan manusia dianggap sebagai pertanda buruk,” jelasnya.

Fallingstar mengatakan takhayul seputar berpapasan dengan kucing hitam berlanjut hingga era Renaisans.

Saat itu, orang-orang percaya seekor kucing hitam yang berpapasan dengan manusia mungkin mengindikasikan bahwa seorang penyihir mengirim familiarnya untuk mencelakai orang tersebut.

“Saat itu, banyak orang-orang yang ketakutan, lalu bergegas ke gereja terdekat dan membayar seorang pendeta untuk memberkati dan membebaskan mereka dari kutukan apa pun yang mungkin diberikan kucing,” tutur Fallingstar.

Pembawa kematian

Dilansir The Spruce Pets, alasan kucing hitam dianggap sebagai pembawa sial juga berkaitan dengan kepercayaan bahwa mereka turut membawa kematian.

Ketakutan ini tampaknya berasal dari Abad Pertengahan. Saat itu, ada kepercayaan bahwa hewan berbulu gelap, termasuk gagak jenis crow dan raven, adalah penanda kematian.

Di Italia pada abad ke-16, diyakini kematian akan segera terjadi jika seekor kucing hitam berbaring di ranjang orang sakit.

Sementara di Amerika Utara modern, anggota keluarga lain pasti akan mati jika melihat kucing hitam selama prosesi pemakaman. 

Laman Mental Floss menyebut ada sebuah cerita rakyat dari Skotlandia tentang peri yang dikenal sebagai Cat Sith.

Ia adalah kucing hitam raksasa dengan bintik putih kecil pada dadanya, yang diyakini berkemampuan untuk mencuri jiwa dari orang yang sudah mati sebelum para dewa dapat mengambilnya. 

Cerita rakyat ini membuat masyarakat setempat menciptakan sebuah kebudayaan bernama Late Wake, yang mana orang-orang akan menjaga jasad seseorang sebelum penguburan.

Penanda kapal akan tenggelam

Pada era bajak laut, beberapa bajak laut mempercayai bahwa kehadiran kucing hitam di atas kapal dapat membawa malapetaka.

Namun, ini hanya berlaku ketika seekor kucing hitam berjalan ke kapal, kemudian pergi. Ini menandakan bahwa kapal akan tenggelam pada perjalanan berikutnya.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/09/18/160700676/8-alasan-yang-membuat-kucing-hitam-dianggap-membawa-sial

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke