Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UMKM Kerajinan, Aksesoris, hingga Pertanian Jabar Didorong Ekspor

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia sangat besar. Sudah banyak produk kreasi UMKM Indonesia, seperti kerajinan, dekorasi rumah, hingga kuliner menembus pasar-pasar mancanegara.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank secara konsisten terus berupaya dalam mendukung peningkatan ekspor Indonesia.

Berdasarkan data ekspor Indonesia pada bulan Januari hingga Februari 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu provinsi yang memiliki potensi ekspor adalah Jawa Barat. Adapun nilai perkembangan ekspornya berdasarkan provinsi asal barang terbesar senilai 6,07 miliar dollar AS.

LPEI berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas usaha UMKM dan mendorong terciptanya eksportir baru dalam rangka meningkatkan ekspor di Jawa Barat.

Selain itu, ke depannya hal ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect, sehingga dengan mengembangkan kapasitas UMKM berorientasi ekspor juga akan meningkatkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pertengahan tahun 2021, LPEI meluncurkan Program Desa Devisa Kopi Subang di Jawa Barat yang bekerjasama dengan koperasi dan pemerintah daerah setempat.

Program Desa Devisa yang berlokasi di Kabupaten Subang tersebut berfokus pada komoditas kopi dengan memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas para petani kopi Subang.

Selain sinergi dalam Program Desa Devisa, komitmen LPEI untuk mengembangkan UMKM Berorientasi Ekspor Jawa Barat terus ditingkatkan.

Kali ini, LPEI berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Disperindag Jabar) memberikan capacity building kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan UMKM khusus di wilayah Jawa Barat.


“Kolaborasi dan kerja sama antara LPEI dengan Disperindag Jabar meliputi Pelatihan Ekspor atau Coaching Program for New Exporter (CPNE), Business Matching, Program Desa Devisa, Sosialisasi Produk LPEI dan Pembahasan Isu-Isu Perdagangan Luar Negeri," ujar Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R Gerald S Grisanto dalam siaran pers, Jumat (10/6/2022).

Kegiatan pelatihan ekspor atau CPNE berlangsung selama tiga hari yang dimulai sejak tanggal 8 Juni dan berakhir pada hari ini berlokasi di Bandung. Kegiatan ini diikuti oleh 100 UMKM berorientasi ekspor yang berasal dari wilayah Jawa Barat.

UMKM tersebut memproduksi berbagai variasi produk seperti aneka kerajinan, busana, makanan olahan, kopi, dan produk lainnya.

“Pelatihan ekspor atau CPNE diselenggarakan dengan materi-materi yang dibutuhkan para calon eksportir dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mengenai pengenalan bisnis ekspor, desain produk ekspor, manajemen ekspor dan harga ekspor, strategi internet marketing, pembayaran serta pameran internasional,” ungkap Gerald.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/06/10/132911576/umkm-kerajinan-aksesoris-hingga-pertanian-jabar-didorong-ekspor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke