Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Hairball yang Kerap Dialami Kucing

Perilaku ini dapat menjaga kebersihan bulu kucing, tetapi juga bisa menyebabkan kucing memuntahkan hairball.

Hairball adalah gumpalan bulu yang rontok saat kucing menjilati tubuhnya. Lambat laun, bulu ini akan menggumpal dan membuat kucing merasa kurang nyaman sehingga memuntahkannya.

Dikutip dari Purina, Minggu (29/5/2022), hairball adalah kumpulan bulu mati kucing dan cairan pencernaan yang terbentuk di dalam perut kucing. 

Kucing mengembangkan hairball saat merawat dirinya, yang akhirnya membuatnya menelan bulu dan membentuknya di dalam perutnya.

Semua kucing merawat dirinya dengan cara menjilati bulunya karena lidahnya memiliki duri-duri keras bernama papila filiformis yang dapat mengangkat bulu saat rontok. 

Ini juga berfungsi sebagai sisir untuk merawat bulu kucing sekaligus digunakan sebagai pemisah daging dari tulang hewan buruannya.

Saat hendak mengeluarkan hairball, kucing akan mengalami muntah-muntah, tersedak, atau bertingkah seperti mencoba untuk muntah.

Banyak pemilik kucing merasa kesulitan dan khawatir saat mendengar kucing peliharaannya tersedak dan muntah-muntah.

Perawatan diri yang dilakukan kucing adalah hal yang sangatlah normal, bahkan kucing perlu melakukannya untuk menjaga bulunya tetap dalam kondisi baik.

Sebagian besar bulu kucing yang tertelan akan melewati sistem pencernaannya, tetapi terkadang dapat membentuk gumpalan yang mulai menumpuk di dalam perut.

Kucing akan mencoba memuntahkannya guna mencegah hairball masuk ke usus dan menyebabkan penyumbatan.

Untuk itu, tidak perlu khawatir saat melihat kucing meregangkan lehernya, muntah kering dengan mulut yang terbuka lebar, dan mengeluarkan hairball sebelum berjalan dengan tenang.

Kucing hanya memiliki hairball sesekali, biasanya kurang dari sebulan sekali. Sebab, sebagian besar bulu yang tertelan akan melewati sistem pencernaan dan keluar sebagai kotoran tanpa masalah.

Anak kucing dan kucing yang lebih muda biasanya lebih sedikit mengalami hairball karena mereka masih kurang teliti dalam merawat tubuh.

Sementara itu, kucing yang lebih tua lebih sering menghasilkan hairball karena lebih rewel dalam hal perawatan.

Secara alami, kucing dengan bulu yang lebih panjang seperti Persia dan Maine Coon akan  lebih banyak mengalami hairball. 

Hairball bisa berbahaya

Hairball yang dialami kucing sebenarnya tidak berbahaya. Meski demikian, bawa kucing peliharaan ke dokter hewan jika sering mengalami hairball.

Banyak hairball bisa menjadi gejala masalah saluran pencernaan. Situasi ini juga bisa menjadi gejala bahwa kucing terlalu sering merawat diri lantaran sedang stres.

Jika menurutmu kucing sedang stres, pergilah ke dokter hewan. Namun, jika kucing berulang kali muntah tanpa tanda-tanda hairball, khususnya mereka terlihat kehilangan energi dan tidak mau makan, segera membawanya ke dokter hewan.

Hal ini bisa menandakan bahwa hairball telah berpindah dari perut ke usus kucing. Ini merupakan situasi serius yang perlu ditangani secara profesional.

Berikut ini tanda-tanda hairball yang perlu mendapat penanganan dokter hewan: 

  • Tersedak, muntah, muntah tanpa mengeluarkan hairball untuk waktu yang berkepanjangan.
  • Nafsu makan menurun.
  • Terlihat lesu.
  • Mengalami sembelit atau diare.
  • Menggigit rumput secara berlebihan.
  • Perut bengkak atau sensitif.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/05/29/221500676/mengenal-hairball-yang-kerap-dialami-kucing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke