Bisakah Anjing Merasakan Emosi Manusia? Ini Penjelasannya

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat sedang merasa sedih atau tidak nyaman, mungkin kamu sempat memerhatikan bahwa anjing peliharaan langsung mendekatkan diri padamu.

Perilaku ini terlihat seperti mereka sedang mencoba untuk menenangkanmu. Namun, hal ini membuat sebuah pertanyaan muncul.

Apakah mereka dapat mencium emosi manusia, dan dapat merasakan apa yang sedang dirasakan pemiliknya?

Biagio D’Aniello dari University of Naples “Federico II”, Italia, mengungkapkan, para peneliti sudah mengetahui perilaku ini., seperti disitat Cuteness, Senin (21/2/2022).

Anjing dapat melihat dan mendengar tanda-tanda emosi manusia. Namun, tidak banyak yang memberi perhatian pada indra penciuman.

Berdasarkan hal tersebut, D’Aniello dan para koleganya pun mengetes apakah anjing dapat mendeteksi emosi menggunakan indra penciumannya yang kuat.

Para sukarelawan manusia ditunjukkan segmen-segmen dari video The Shining atau The Jungle Book. Ini untuk menggali respons ketakutan atau rasa senang.

Setelah video ditonton, para ahli mengambil sampel keringat untuk diberikan kepada anjing peliharaan. Perilaku dan detak jantung mereka dipantau.

Anjing yang terpapar “bau ketakutan” memiliki detak jantung yang meningkat, dan menunjukkan tanda-tanda tekanan tidak seperti anjing yang terpapar keringat “senang” atau “netral”.

Bahkan, anjing yang mencium bau ketakutan ini menarik diri dari lingkungan sosial, dan membutuhkan lebih banyak kenyamanan dan hiburan dari pemiliknya.

“Respons tersebut nampaknya mencerminkan manusia yang dideteksi karena mereka sendiri bertindak dengan cara yang menakutkan,” jelas seorang ahli anjing bernama Stanley Coren.

Untuk anjing yang terpapar keringat “senang”, mereka merasa cukup santai untuk berinteraksi dengan orang asing yang menghasilkan bau tersebut, dan lebih sedikit membutuhkan perhatian dari pemiliknya.

Mengendus bisa mengurangi stres

Mengendus lingkungannya adalah perilaku yang penting bagi anjing. Saat mengajaknya jalan-jalan, biarkan mereka berhenti untuk mengendus bunga atau hal lainnya.

Ahli perilaku hewan yakni Marc Bekoff menjelaskan, anjing yang kekurangan sensorik berpotensi mengalami stres.

“Tidak mengizinkan anjing untuk melatih hidung dan indra lainnya dapat menjadi bentuk kekurangan sensorik. Ini merampas informasi yang mereka butuhkan untuk mencari tahu apa yang terjadi di dunianya,” papar Bekoff.

Lebih lanjut, buta bau dapat membuat anjing stres. Mereka membutuhkan bau dan informasi lainnya untuk menilai apa yang sedang terjadi di sekitarnya.

Perlu penelitian lebih lanjut

Meski anjing bisa mencium emosi manusia, namun penelitian lebih lanjut tetap harus dilakukan. Sebab, masih ada yang belum diketahui tentang adaptasi emosional ini.

Apakah benar hal tersebut merupakan sifat bawaan anjing, atau sesuatu yang berkembang selama didomestikasi bertahun-tahun lamanya?

Dokter hewan Karen Shaw Becker mengungkapkan kepada Healthy Pets, dia ingin menelusuri apakah keadaan emosial sebuah rumah memiliki efek jangka panjang pada kesehatan anjing.

Menurut dia, keadaan rumah yang bahagia menumbuhkan anjing yang bahagia. Tetapi, pemilik yang stres atau sakit cenderung menumbuhkan anjing yang kurang sehat.