Deterjen Bubuk Vs Deterjen Cair, Kelebihan dan Kekurangannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Deterjen adalah aspek penting dalam mencuci pakaian. Ada banyak jenis deterjen yang dijual di pasaran, termasuk deterjen cair dan deterjen bubuk.

Namun demikian, mana yang lebih baik digunakan untuk mencuci pakaian? Para ahli mengatakan, memilih antara deterjen bubuk dan deterjen cair tergantung pada tujuan Anda.

Misalnya, deterjen bubuk cenderung lebih murah, tahan lama, menghasilkan lebih sedikit limbah, dan bagus untuk pakaian yang sangat kotor. Deterjen cair, di sisi lain, bekerja lebih baik dalam air dingin, lebih mudah diukur, dan dapat digunakan sebagai perawatan noda atau saat mencuci pakaian dengan tangan.

Dilansir dari Reader's Digest, Sabtu (25/9/2021), berikut kekurangan dan kelebihan deterjen bubuk dan deterjen cair, serta cara terbaik untuk menggunakannya.

Deterjen bubuk

Ada beberapa kelebihan deterjen bubuk untuk mencuci pakaian. Pertama, deterjen bubuk cenderung tidak mudah berantakan dibandingkan deterjen cair.

Deterjen bubuk pun cenderung lebih murah per beban cucian daripada deterjen cair. Selain itu, deterjen bubuk juga lebih tahan lama.

Aspek lainnya adalah deterjen bubuk memiliki kemasan yang lebih ramah lingkungan. Pun jumlah bubuk yang digunakan per beban dapat disesuaikan.

Deterjen bubuk juga ringan dibandingkan dengan deterjen cair. Deterjen ini pun bekerja dengan baik pada pakaian yang sangat kotor, seperti pakaian olahraga.

Sementara itu, ada juga beberapa kekurangan deterjen bubuk. Salah satunya adalah beberapa deterjen bubuk sulit larut dalam air dingin, yang dapat meninggalkan residu pada pakaian.

Deterjen bubuk dapat digunakan untuk pra-perawatan pakaian, tetapi Anda perlu membuat pasta atau melarutkannya terlebih dahulu, menambahkan langkah tambahan ke rutinitas cucian. Pun deterjen ini harus tetap kering.

"Deterjen bubuk adalah pilihan cerdas untuk beban ekstra kotor," kata Mary Gagliardi alias Dr Laundry, ilmuwan internal dan ahli kebersihan di Clorox.

"Deterjen bubuk biasanya diformulasikan pada pH yang lebih tinggi, yang dapat mengoptimalkan pembersihan pakaian kerja dan seragam olahraga yang sangat kotor,” imbuh dia.

Laura Johnson, pakar penelitian dan pengembangan di lab peralatan rumah tangga LG Electronics, menunjukkan manfaat penghematan uang dan lingkungan dalam penggunaan deterjen bubuk.

“Deterjen bubuk adalah yang terbaik untuk konsumen yang mencari kemasan ramah lingkungan. Ini juga merupakan pilihan anggaran yang lebih baik bagi konsumen," ungkap dia.

Deterjen cair

Ada beberapa kelebihan deterjen cair untuk mencuci pakaian. Pertama, deterjen cair sudah larut, jadi tidak ada kemungkinan residu pada pakaian.

Deterjen cair juta larut lebih baik dalam air yang lebih dingin daripada deterjen bubuk. Deterjen ini dapat digunakan sebagai perawatan spot untuk banyak noda, meniadakan kebutuhan akan produk lain.

Tutupnya memungkinkan pengukuran yang mudah. Deterjen cair juga dapat digunakan untuk mencuci pakaian dengan tangan, serta vekerja dengan baik pada noda minyak dan lemak.

Namun demikian, deterjen cair juga memiliki beberapa kekurangan, salah satunya bisa sangat berantakan. Selain itu, deterjen ini seringkali berat dan tidak praktis.

Deterjen cair juga menciptakan lebih banyak sampah plastik untuk lingkungan. Di samping itu, Anda bisa menuangkan deterjen ini dengan cepat, sehingga meningkatkan peluang untuk menggunakan deterjen secara berlebihan.

Deterjen cair merupakan pilihan terbaik untuk mencuci banyak pakaian dengan air dingin. Deterjen ini larut dengan baik, tidak peduli suhu air.

"Deterjen cair mudah menyebar di suhu air dingin, sehingga seseorang yang ingin menggunakan air dingin secara eksklusif (biasanya untuk penghematan energi) akan lebih cenderung menggunakan deterjen cair,” papar Gagliardi.

Deterjen jenis ini juga bagus untuk menghilangkan noda minyak dan lemak.

“Konsumen yang cenderung memiliki lebih banyak jenis noda akan mendapatkan hasil yang baik dengan deterjen cair,” sebut Johnson.