Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengetahui Lebih Jelas tentang Tanaman Sukulen

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah keramaian orang-orang dalam memiliki dan merawat tanaman hias yang beragam, seringkali terselip nama tanaman sukulen di antara jenis-jenis tanaman hias yang ada.

Mungkin istilah satu ini terasa tidak asing untuk kamu dengar. Tapi, seberapa tahukah kamu mengenai tanaman sukulen?

Jika kamu kurang mengerti atau tidak tahu sama sekali apa itu tanaman sukulen, pada artikel kali ini kita akan mempelajari lebih jauh.

Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/1/2021), tanaman sukulen (succulent plant) adalah tanaman yang dapat menyimpan air di bagian-bagian yang berdaging tebal, seperti daun atau batang.

Tanaman sukulen bukanlah sebuah nama tanaman, melainkan sebuah klasifikasi pada sebuah tanaman yang berbagai macam jenis.

Kata sukulen atau succulent berasal dari kata Latin yang mana sucus memiliki arti 'jus', atau 'getah'.

Tanaman sukulen sering kali ditanam sebagai tanaman hias karena penampilannya yang mencolok dan tidak biasa, serta kemampuannya untuk tumbuh subur dengan perawatan yang relatif minim.

Tanaman yang masuk ke dalam klasifikasi sukulen dapat tumbuh subur di lingkungan yang gersang dan umumnya toleran terhadap kekeringan.

Ada banyak jenis tanaman sukulen, sebut saja lidah buaya, lidah mertua, kaktus, burros tail, string of hearts, Jade plant atau tanaman giok, tanaman panda, zebra haworthia adalah beberapa jenis tanaman yang masuk ke dalam tanaman sukulen.

Beberapa tanaman sukulen, misalnya kaktus, menyimpan air hanya di batang, sedangkan yang lain misalnya agaves menyimpan air terutama di daun.

Kebanyakan sukulen memiliki sistem akar yang dalam atau luas dan berasal dari gurun atau daerah yang memiliki musim semi kering.

Tanaman sukulen ditemukan di lebih dari 60 keluarga tanaman, dengan anggota Aizoaceae, Cactaceae, dan Crassulaceae.

Sejumlah tanaman dibudidayakan sebagai tanaman hias, termasuk Aloe, Echeveria, Kalanchoe dan lainnya.

Salah satu adaptasi umum di banyak sukulen adalah waktu pembukaannya stomata, yaitu struktur mirip mulut kecil di permukaan daun dan batang tanaman.

Stomata memungkinkan penyerapan karbon dioksida dari lingkungan dan hilangnya air dan oksigen ke lingkungan.

Berbeda dengan kebanyakan tanaman, stomata dari banyak tanaman sukulen ditutup pada siang hari dan terbuka pada malam hari.

Akibatnya, hilangnya air (transpirasi) selama jam-jam siang hari yang panas dan kering diminimalkan dan serapan karbon dioksida terjadi dalam gelap.

Perawatan umum tanaman sukulen

Pengairan

Sirami tanaman sukulen dalam-dalam setiap kali tanahnya benar-benar kering. Tips untuk memeriksa kelembapan tanah: Masukkan jarimu ke dalam tanah ke buku jari kedua. Jika terasa basah maka belum saatnya menyiram.

Rutinnya penyiraman tanaman sukulen sangat bergantung pada iklim (lembab atau kering). Untuk pemula, direkomendasikan untuk menyiram tanaman sukulen setiap 10-14 hari sekali.

Pencahayaan sinar matahari

Kebanyakan sukulen membutuhkan setidaknya 4-6 jam sinar matahari pagi untuk tumbuh. Beberapa sukulen lebih menyukai cahaya yang terang tetapi disaring seperti haworthia, yang lain seperti echeveria atau kaktus menyukai sinar matahari penuh.

Tanaman sukulen yang berwarna-warni seringkali lebih tahan terhadap sinar matahari langsung daripada tanaman sukulen berwarna hijau.


Kurang eksposur: Kurangnya sinar matahari sering menyebabkan etiolasi dan daun tumbuh ke bawah. Sukulen yang berwarna-warni akan kehilangan warna cerahnya dan berubah menjadi hijau.

Eksposur berlebih: Tanaman sukulen mungkin akan terbakar karena terlalu banyak paparan sinar matahari sehingga tidak disarankan untuk mengeksposnya ke matahari langsung ketika suhu di atas 32 derajat celcius.

Kondisi tanah

Sukulen lebih menyukai tanah yang berpasir dan berdrainase baik. Tanah berpori sangat penting dalam memperbaiki drainase dan mencegah pembusukan akar pada tanaman sukulen.

Kamu dapat menggunakan campuran kaktus atau menyiapkan media pot dengan mencampurkan organik, misal tanah gelap, kompos, kulit kayu halus, dan komponen anorganik seperti perlit, granit atau batu apung dengan rasio 50:50.

Suhu

Suhu ideal untuk tanaman sukulen adalah dari 15-26 derajat celcius. Beberapa tanaman sukulen seperti sempervivum dapat mentolerir suhu serendah -6 derajat celcius atau setinggi 32 derajat celcius.

Temperatur ekstrim dapat "menekan" sukulen menjadi berubah warna. Kebanyakan succulents tahan kekeringan.

Namun, panas musim panas yang tinggi dan sinar matahari langsung masih dapat merusak kebanyakan tanaman sukulen dengan menyebabkan bercak coklat atau sengatan matahari pada daun.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/01/20/192400576/mengetahui-lebih-jelas-tentang-tanaman-sukulen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke