Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Co-living, Hunian Saling Berbagi yang Mengikat Kebersamaan

Bagi kamu yang masih asing dengan istilah co-living, mungkin kamu akan bertanya, "Apa itu co-living?"

Co-living adalah singkatan dari communal living yang merupakan bentuk kehidupan komunal modern, di mana penghuninya mendapatkan kamar tidur pribadi di rumah berperabotan dengan area umum bersama.

Co-living sendiri saat ini populer di kota-kota besar, sebagai cara hidup yang terjangkau bagi pelajar, mahasiswa, pekerja, atau individu yang kerap berpindah-pindah daerah.

"Co-living memberikan akses bagi para profesional muda, mahasiswa dan pelajar akan tempat tinggal yang terjangkau dan community-oriented (berorientasi pada komunitas)," jelas Matthieu Bonamy, partner dari Idinvest Partners dalam keterangan resmi Cove, Rabu, (16/12/2020).

Tidak seperti apartemen tradisional, co-living menarik bagi seorang penyewa karena keterjangkauan, fleksibilitas, fasilitas yang disediakan, sekaligus rasa kebersamaan.

Dalam konteks krisis perumahan perkotaan dan pengembang di pasar real estat, pengumpulan adalah salah satu cara terbaik dan paling berpengaruh untuk mencapai kepadatan optimal, perumahan yang terjangkau, dan komunitas perkotaan.

Dalam kegiatan ekonomi berbagi saat ini, kaum muda khususnya kaum milenial, telah menganut konsep berbagi tempat tinggal, pengalaman, dan rumah.

Hal ini telah menjadikan co-living lebih mudah diakses dan nyaman di kota-kota besar. Konsep hidup bersama dalam co-living menjadi solusi yang semakin menarik dan efektif.

Menelisik ke belakang, konsep co-living muncul di Denmark pada 1970-an, yang awalnya bernama co-housing.

Pada kala itu ada 35 keluarga yang tinggal di rumah-rumah pribadi sementara berbagi ruang komunal untuk bersosialisasi dan kegiatan, seperti makan, menjalankan kegiatan rumah tangga, pertemuan-pertemuan kelompok, perayaan, dan acara lainnya.


Saat ini, co-living menawarkan banyak kemungkinan, mulai dari orang-orang yang tinggal bersama, hanya berbagi ruang fisik, hingga komunitas yang juga berbagi nilai, minat, dan filosofi hidup.

Dalam konsep co-living, perusahaan penyedia properti akan menyediakan kamar yang bisa digunakan secara privat. Untuk lebih mudahnya, konsep co-living bisa dikatakan serupa dengan konsep kos-kosan atau indekost yang sudah ada banyak di Indonesia.

Namun, yang jadi perbedaan adalah adanya beberapa fasilitas bersama yang disediakan, seperti dapur, ruang kerja, dan lain sebagainya, hingga kegiatan bersama untuk sarana bersosialisasi.

Nuansa sosialisasi atau kebersamaan sengaja dibangun pada orang-orang yang tinggal di co-living, sehingga mereka yang merasa rindu akan keluarga di kampung halaman bisa sedikit terobati dengan hadirnya keluarga yang ada di hunian co-living.

Untuk menguatkan kebersamaan, banyak pengelola co-living yang menggelar acara rutin untuk para penghuninya co-living, seperti networking event, game night, dan sebagainya, sehingga kehidupan seseorang tidak menjadi individual.

https://www.kompas.com/homey/read/2020/12/16/174100376/mengenal-co-living-hunian-saling-berbagi-yang-mengikat-kebersamaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke