Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Kompas.com - 11/05/2024, 12:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China pada Jumat (10/5/2024) membuntuti dan memperingatkan kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di dekat Kepulauan Paracel, Laut China Selatan.

Juru bicara militer China yakni Tian Junli mengatakan, pihaknya mengorganisir angkatan laut dan udara untuk membuntuti serta memantau kapal itu sesuai hukum dan peraturan.

Dikatakan bahwa kapal perusak USS Halsey yang dilengkapi rudal secara ilegal menyusup ke perairan teritorial China di dekat Kepulauan Xisha, nama China untuk Kepulauan Paracel.

Baca juga: Risiko Keamanan Tinggi, Presiden Taiwan Tak Disarankan Kunjungi Laut China Selatan

“Tindakan Amerika Serikat sangat melanggar kedaulatan dan keamanan China,” tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Tian juga menuduh Washington menciptakan risiko keamanan di Laut China Selatan, serta merupakan penghancur terbesar perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.

Adapun Angkatan Laut AS menyatakan, kapalnya menegaskan hak navigasi dan kebebasan di Laut China Selatan dekat Kepulauan Paracel.

Baca juga:

“Pada akhir operasi, USS Halsey keluar dari klaim berlebihan tersebut dan melanjutkan operasi di Laut China Selatan,” ujarnya.

“Klaim maritim yang melanggar hukum dan meluas di Laut China Selatan menimbulkan ancaman serius terhadap kebebasan laut.”

Baca juga: Penyebab Konflik Laut China Selatan dan Solusi ASEAN Cegah Sengketa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Singapura Kerja Keras Bersihkan 400 Ton Minyak Tumpah di Pulau Sentosa

Singapura Kerja Keras Bersihkan 400 Ton Minyak Tumpah di Pulau Sentosa

Global
Kisah Perempuan Adat Meksiko yang Terkurung 12 Tahun di RSJ AS karena Tak Bisa Bahasa Inggris

Kisah Perempuan Adat Meksiko yang Terkurung 12 Tahun di RSJ AS karena Tak Bisa Bahasa Inggris

Global
KBRI Canberra dan CESA Perpanjang MoU Pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia

KBRI Canberra dan CESA Perpanjang MoU Pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia

Global
Serangan Drone Sebabkan Kebakaran di Tangki Minyak Rusia, Ukraina Belum Klaim

Serangan Drone Sebabkan Kebakaran di Tangki Minyak Rusia, Ukraina Belum Klaim

Global
Nasib Para Ibu Tunggal Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban

Nasib Para Ibu Tunggal Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban

Internasional
Ketahuan Mencontek Pakai Alat AI Canggih, Mahasiswa Turkiye Ditangkap

Ketahuan Mencontek Pakai Alat AI Canggih, Mahasiswa Turkiye Ditangkap

Global
Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Apa Dampaknya?

Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Apa Dampaknya?

Internasional
Terapi Telan Ikan Mentah di Hyderabad India untuk Obati Asma

Terapi Telan Ikan Mentah di Hyderabad India untuk Obati Asma

Global
Argentina Bongkar Panel Surya yang Salah Dipasang di Sisi Perbatasan Chile

Argentina Bongkar Panel Surya yang Salah Dipasang di Sisi Perbatasan Chile

Global
Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Pasifik, Dekat Korea Selatan dan Jepang

Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Pasifik, Dekat Korea Selatan dan Jepang

Global
Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Didakwa Menghina Kerajaan

Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Didakwa Menghina Kerajaan

Global
Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Global
AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

Global
Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial Diberi Peringatan seperti Bungkus Rokok

Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial Diberi Peringatan seperti Bungkus Rokok

Global
Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com