Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Juru bicara militer China yakni Tian Junli mengatakan, pihaknya mengorganisir angkatan laut dan udara untuk membuntuti serta memantau kapal itu sesuai hukum dan peraturan.

Dikatakan bahwa kapal perusak USS Halsey yang dilengkapi rudal secara ilegal menyusup ke perairan teritorial China di dekat Kepulauan Xisha, nama China untuk Kepulauan Paracel.

“Tindakan Amerika Serikat sangat melanggar kedaulatan dan keamanan China,” tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Tian juga menuduh Washington menciptakan risiko keamanan di Laut China Selatan, serta merupakan penghancur terbesar perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.

Adapun Angkatan Laut AS menyatakan, kapalnya menegaskan hak navigasi dan kebebasan di Laut China Selatan dekat Kepulauan Paracel.

  • Ketegangan Meningkat di Perbatasan China-Taiwan Laut China Selatan
  • Filipina Sebut Kapal China Tabrak dan Tembaki Kapal Mereka di Laut China Selatan
  • Debat Capres 2024, Isu Laut China Selatan Disorot Media Asing

“Pada akhir operasi, USS Halsey keluar dari klaim berlebihan tersebut dan melanjutkan operasi di Laut China Selatan,” ujarnya.

“Klaim maritim yang melanggar hukum dan meluas di Laut China Selatan menimbulkan ancaman serius terhadap kebebasan laut.”

https://www.kompas.com/global/read/2024/05/11/120902170/china-buntuti-kapal-as-di-laut-china-selatan-lalu-keluarkan-peringatan

Terkini Lainnya

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Global
1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

Global
Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Global
Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Global
Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Global
Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Global
Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Global
Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Global
Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Global
WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

Global
Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Global
Rangkuman Hari Ke-842 Serangan Rusia ke Ukraina: Kiriman Paket Bantuan Militer Jerman | Ultimatum Putin Dibalas Zelensky

Rangkuman Hari Ke-842 Serangan Rusia ke Ukraina: Kiriman Paket Bantuan Militer Jerman | Ultimatum Putin Dibalas Zelensky

Global
1,5 Juta Lebih Jemaah Menuju Arafah untuk Prosesi Wukuf

1,5 Juta Lebih Jemaah Menuju Arafah untuk Prosesi Wukuf

Global
Militer AS Hancurkan Radar dan Drone Kapal Houthi

Militer AS Hancurkan Radar dan Drone Kapal Houthi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke