Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Kompas.com - 26/04/2024, 10:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,TASS

Polandia dan Lituania siap bantu pulangkan warga Ukraina

Polandia dan Lituania menyatakan mereka dapat membantu memulangkan warga Ukraina yang sudah siap militer ke Ukraina.

Menurut data PBB, Polandia memiliki puluhan ribu pria Ukraina usia militer di wilayahnya.

Ukraina seperti diketahui tengah berupaya merekrut pasukan tambahan.

Mereka pun baru-baru ini mengesahkan undang-undang mobilisasi, yang menurunkan usia berperang dan memperketat hukuman terhadap mereka yang menghindari wajib militer.

Sementara, pada Rabu (24/4/2024) malam, pemerintah Ukraina mengatakan akan berhenti mengeluarkan paspor baru di luar negeri untuk beberapa pria usia militer berdasarkan undang-undang baru tersebut.

Pejabat AS: serangan besar-besaran Ukraina tak mungkin terjadi dalam wakttu dekat

Bantuan keamanan baru dari Amerika Serikat dan negara-negara lain akan membantu Kyiv mendapatkan kembali inisiatif di medan perang.

Namun, menurut seorang pejabat AS, hal ini akan memakan waktu dan serangan besar-besaran Ukraina tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, kata seorang pejabat AS pada Kamis.

Sehari sebelumnya, Pentagon mengumumkan pengerahan paket senilai 1 miliar dollar AS yang mencakup pertahanan udara dan amunisi artileri untuk membantu perjuangan Ukraina melawan invasi pasukan Rusia .

Bantuan itu merupakan bagian dari bantuan resmi senilai 61 miliar dollar AS.

“Pasukan Ukraina telah menjatah amunisi mereka selama beberapa waktu, menjatah kemampuan mereka. Jadi pasukan Rusia pada dasarnya telah mendapatkan inisiatif,” kata seorang pejabat senior pertahanan AS kepada wartawan yang tidak mau disebutkan namanya, dikutip dari AFP.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-788 Serangan Rusia ke Ukraina: Taktik Giling Daging | Pujian untuk AS

Putin berencana kunjungi China pada Mei

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengatakan, ia berencana mengunjungi China pada bulan Mei.

Ini akan menjadi perjalanan luar negeri pertama Putin sejak terpilih kembali dan ketika keduan negara itu menjalin hubungan yang lebih erat.

Negara-negara Barat memandang Rusia dan China dengan kecemasan yang meningkat selama dua tahun terakhir ketika mereka menjalin hubungan yang lebih erat dalam perdagangan dan pertahanan serta berupaya memperluas pengaruh global mereka.

“Kunjungan direncanakan pada bulan Mei,” kata Putin pada forum bisnis di Moskwa, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Moskwa memandang Beijing sebagai penyelamat ekonomi yang penting sejak Barat menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Rusia atas serangan militernya terhadap Ukraina.

Denmark tingkatkan bantuan militer Ukraina

Pemerintah Denmark mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka menambahkan 4,4 miliar kroner untuk bantuan militer ke dana bantuan Ukraina ketika Kyiv memohon kepada sekutu Barat untuk memberikan lebih banyak dukungan terhadap invasi Rusia.

Dana tersebut dibentuk untuk mendistribusikan bantuan ke Ukraina antara 2023 dan 2028, dengan komitmen terbaru menjadikan total bantuan militer yang dijanjikan Denmark mencapai 64,8 miliar kroner.

“Denmark sejak awal perang menjadi salah satu negara donor paling aktif,” kata Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan terus melakukan hal ini dan oleh karena itu saya senang bahwa sebagian besar partai Folketing (parlemen Denmark) mendukung kami untuk menambah dana bantuan militer sebesar 4,4 miliar kroner pada tahun 2024 ke dana Ukraina," tambahnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-787 Serangan Rusia ke Ukraina: DPR AS Setujui Bantuan 61 Miliar Dollar | Rusia Mengecam

Halaman:

Terkini Lainnya

Rudal Houthi Hantam Kapal Kargo di Teluk Aden, Lukai Awak Kapal

Rudal Houthi Hantam Kapal Kargo di Teluk Aden, Lukai Awak Kapal

Global
Hezbollah Pamer Persenjataan di Tengah Eskalasi Perang

Hezbollah Pamer Persenjataan di Tengah Eskalasi Perang

Global
AS Kecam Tindakan Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 Miliar

AS Kecam Tindakan Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 Miliar

Global
Biden dan Zelensky Teken Perjanjian Keamanan yang Mirip dengan Kesepakatan AS-Israel

Biden dan Zelensky Teken Perjanjian Keamanan yang Mirip dengan Kesepakatan AS-Israel

Global
Bryan Sukidi, Siswa Indonesia Peraih Penghargaan Bakat Luar Biasa di AS

Bryan Sukidi, Siswa Indonesia Peraih Penghargaan Bakat Luar Biasa di AS

Global
Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Global
Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Internasional
Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Global
Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Global
Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Internasional
Tentara Israel Lakukan 5.698 Pelanggaran Berat pada Anak-anak

Tentara Israel Lakukan 5.698 Pelanggaran Berat pada Anak-anak

Global
Hezbollah Luncurkan Roket dan Drone Langsung ke Pangkalan Militer Israel

Hezbollah Luncurkan Roket dan Drone Langsung ke Pangkalan Militer Israel

Global
 [POPULER GLOBAL] 2.600 Polisi KTT G7 Berjejal Tidur di Kapal Rusak | Warga Gaza Bandingkan Kondisi dengan Hamas

[POPULER GLOBAL] 2.600 Polisi KTT G7 Berjejal Tidur di Kapal Rusak | Warga Gaza Bandingkan Kondisi dengan Hamas

Global
Isi Bantal Leher dengan Barang demi Hindari Biaya Bagasi, Penumpang Ini Dilarang Terbang

Isi Bantal Leher dengan Barang demi Hindari Biaya Bagasi, Penumpang Ini Dilarang Terbang

Global
Warga Gaza Kritik Pemimpin Hamas, Ingin Perang Segera Usai

Warga Gaza Kritik Pemimpin Hamas, Ingin Perang Segera Usai

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com