KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina masih terus berlanjut. Bahkan sudah memasuki hari ke-778 pada Kamis (11/4/2024).
Pada hari Kamis, pemerintah Rusia telah membunuh dua militan dalam operasi anti-teroris.
Pada hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa serangan udara di jaringan energi Ukraina untuk demiliterisasi negaranya.
Baca juga: Tentara Ukraina yang Diamputasi Kini Kembali ke Garis Depan Lawan Rusia
Berikut ini rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-778 dikutip dari kantor berita AFP.
Pemerintah Rusia pada Kamis (11/4/2024) menyatakan telah membunuh dua militan di wilayah Kaukasus Utara dalam operasi anti-teroris.
Dalam pernyataan yang dilaporkan kantor berita pemerintah Rusia dikatakan bahwa Rusia biasa melakukan serangan di wilayah yang bergejolak tersebut.
Yakni usai perang di Chechnya pada 1990-an dan awal tahun 2000-an, namun operasi semacam itu semakin jarang terjadi dalam dekade terakhir.
Dikutip dari AFP, Komite Nasional Anti-Teroris (NAK) sebelumnya mengumumkan dimulainya operasi anti-teroris di republik Kabardino-Balkaria di Kaukasus Utara.
Dua tersangka pejuang yang merencanakan sabotase dan serangan teroris tewas dalam operasi semalam di Nalchik, kota utama di pegunungan Kabardino-Balkaria, kata badan tersebut, mengutip pernyataan NAK.
Komite tersebut sebelumnya mengatakan pihaknya telah melancarkan operasi untuk melindungi keselamatan warga setelah menerima informasi mengenai lokasi orang-orang bersenjata yang terkait dengan kegiatan teroris.
Baca juga: PM Jepang: Ukraina Berisiko Terpuruk Tanpa Dukungan AS
"Pada malam hari, mereka dihadang oleh spetsnaz (pasukan khusus) FSB di wilayah komunitas taman di kota Nalchik," kata komite tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Sebagai tanggapan terhadap usulan untuk meletakkan senjata dan menyerahkan diri kepada pihak berwenang, para bandit menembaki petugas penegak hukum," terangnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis mengatakan bahwa serangan udara baru-baru ini terhadap jaringan energi Ukraina, yang menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran, adalah bagian dari “demiliterisasi” Kremlin terhadap negara tetangganya.
Komentarnya muncul setelah Moskwa melancarkan serangkaian serangan udara pada hari Kamis, yang menargetkan fasilitas energi di seluruh Ukraina.
"Kami berasumsi bahwa dengan cara ini kami mempunyai pengaruh terhadap kompleks industri militer Ukraina," kata Putin dalam pertemuan di Kremlin dengan sekutunya dan mitranya dari Belarusia Alexander Lukashenko.