Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-775 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantahan Serangan PLTN Zaporizhzhia | Ukraina Akan Kalah Jika AS...

Kompas.com - 09/04/2024, 06:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Rusia dituduh menyebarkan informasi palsu yang menyebutkan drone pasukan Kyiv menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang diduduki tentara.

Hal ini jadi salah satu poin utama dalam rangkuman hari ke-775 serangan Rusia ke Ukraina Senin (8/4/2024).

Dilansir dari berbagai sumber, berikut kabar selengkapnya.

Baca juga: Serangan Udara Israel Bunuh Komandan Hezbollah di Lebanon

Ukraina Bantah Serang PLTN Zaporizhzhia

Ukraina pada Senin (8/4/2024) menuduh Rusia menyebarkan informasi palsu yang menyebutkan, drone pasukan Kyiv menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang diduduki tentara Moskwa.

Kepala pusat penanggulangan disinformasi Ukraina yaitu Letnan Andriy Kovalenko mengatakan, Rusia mengintensifkan provokasi dan penyebaran kepalsuan setelah mengeklaim bahwa pasukan Ukraina menyerang PLTN tersebut pada Minggu (7/4/2024).

“(Rusia menyerang) dengan drone, berpura-pura bahwa ancaman terhadap pembangkit listrik dan keamanan nuklir datang dari Ukraina,” kata Kovalenko, dikutip dari kantor berita AFP

Zelensky Sebut Ukraina Akan Kalah Perang jika AS...

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (7/4/2024) mengatakan, negararanya akan kalah dalam perang melawan Rusia jika Kongres Amerika Serikat (AS) tidak menyetujui paket bantuan militer besar.

Ukraina sendiri telah berulangkali membuat seruan agar Washington mulai mengirimkan paket bantuan senilai 60 miliar dollar AS yang telah diblokir oleh Partai Republik di Kongres selama berbulan-bulan.

"Penting untuk secara khusus mengatakan kepada Kongres bahwa jika Kongres tidak membantu Ukraina, Ukraina akan kalah dalam perang," kata Zelensky dalam sebuah pertemuan video.

Baca juga: Penutup Mesin Lepas, Pesawat Boeing Southwest Airlines Kembali ke Denver

Kepala Pengawas Nuklir PBB Mengutuk Serangan PLTN Zaporizhzhia

Badan pengawas nuklir PBB telah mendesak untuk menahan diri setelah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia diserang pada Minggu (7/4/2024).

Rafael Grossi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi setidaknya ada tiga serangan langsung terhadap struktur penahanan reaktor utama di lokasi tersebut.

Serangan-serangan seperti itu secara signifikan meningkatkan risiko kecelakaan nuklir yang besar, katanya.

Tuduhan Gas Kimia Ilegal Rusia

Rusia telah dituduh secara sistematis menggunakan serangan gas kimia ilegal terhadap tentara Ukraina.

Pasukan Ukraina mengklaim bahwa mereka telah menjadi sasaran serangan hampir setiap hari dari pesawat tak berawak kecil yang menjatuhkan gas air mata dan bahan kimia lainnya.

Penggunaan zat-zat tersebut, yang dikenal sebagai CS, dilarang selama masa perang di bawah Konvensi Senjata Kimia.

Lavrov Kunjungi China

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan melakukan kunjungan resmi ke China untuk membahas perang di Ukraina.

Pembicaraan yang dijadwalkan pada hari Senin dan Selasa antara Rusia dan China akan terdiri dari kerjasama bilateral dan juga topik-topik hangat, seperti krisis di Ukraina dan Asia Pasifik.

Baca juga: Umat Islam Indonesia di Swiss Buka Puasa Bersama, Siap Sambut Lebaran

Sebelumnya, AS memperingatkan para sekutunya bahwa China telah memberikan intelijen geospasial kepada Moskwa dalam perangnya melawan Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com