Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Islam Indonesia di Swiss Buka Puasa Bersama, Siap Sambut Lebaran

Kompas.com - 08/04/2024, 17:33 WIB
Krisna Diantha Akassa,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

LYSS, KOMPAS.com - Azan Maghrib berkumandang dari sebuah handphone di desa Lyss, Bern, Swiss, Sabtu (6/4/2024).

Sekitar 100-an orang yang berkumpul di ruang tengah rumah keluarga Abdul Jabbar Kohler itu serentak mengakhiri ibadah puasanya dengan seteguk teh hangat. Kalimat happy iftar atau selamat berbuka puasa diucapkan satu sama lain.

"Ini adalah buka puasa dan akan dilanjutkan sholat tarawih bersama yang rutin kami lakukan tiap pekan,“ kata Ustaz Desrial Anwar kepada Kompas.com, Sabtu (6/4/2024).

Baca juga: Protes Peningkatan Jumlah Serigala, Peternak Swiss Buang Bangkai Domba

Imam Muslim Indonesia di Swiss ini lalu mempersilakan Kompas.com untuk menikmati hidangan takjil yang ada. "Nanti selepas shalat Mahgrib, dilanjutkan buka puasa yang sebenarnya,“ imbuh laki-laki yang akrab disapa Aal ini.

Takjil yang disuguhkan cukup untuk berbuka puasa yang "sebenarnya". Isi piring kertas persegi empat itu ada tujuh macam panganan. Mulai dari bala-bala, martabak, kurma, klepon, tahu isi, kue lapis legit, hingga biskuit.

"Semua hasil sumbangan komunitas ini,“ kata salah satu warga Muslim Indonesia di sebelah Kompas.com.

Kegiatan buka puasa bersama oleh Indonesische Islamischer Kultur Verein Swiss (IIKV) atau Perhimpunan Kebudayaan Islam Indonesia Swiss di rumah keluarga Abdul Jabbar Kohler, Sabtu (6/4/2024).KOMPAS.com/KRISNA DIANTHA AKASSA Kegiatan buka puasa bersama oleh Indonesische Islamischer Kultur Verein Swiss (IIKV) atau Perhimpunan Kebudayaan Islam Indonesia Swiss di rumah keluarga Abdul Jabbar Kohler, Sabtu (6/4/2024).
Roy, warga Swiss yang sudah belasan tahun memeluk agama Islam, tidak bisa menyembunyikan kegembiraanya melihat takjil yang disuguhkan kepadanya. "Namanya saya tidak ingat lagi, tapi saya tahu bagaimana enak rasanya,“ kata laki-laki asal Bern ini.

Buka puasa bersama keempat ini dikordinasi Indonesische Islamischer Kultur Verein Swiss (IIKV) atau Perhimpunan Kebudayaan Islam Indonesia Swiss.

Saban Sabtu di bulan Ramadhan, rumah keluarga Abdul Jabbar Kohler ini penuh sesak. Tamu meluber hingga beranda belakang. "Syukur alhamdulillah, tidak ada tetangga yang protes dengan kegiatan kami,“ ujar Jabbar.

Satu pertanda, keluarga Abdul Jabbar yang beragama Islam diterima bagus di kawasan itu. "Tentu saja kami menjaga juga ketertiban khas Swiss di kawasan ini,“ imbuh laki-laki yang menikah dengan perempuan asal Aceh ini.

Jabbar mempersilakan rumahnya yang memiliki ruang tamu cukup luas dijadikan lokasi buka puasa bersama selama bulan Ramadhan ini. "Kami justru merasa senang, bisa bersama-sama dengan saudara seiman,“ kata Jabbar. 

Baca juga: Saat Warkop ala Indonesia Makin Eksis di Swiss...

Bagi umat Islam Indonesia di Swiss, kerelaan Abdul Jabbar cukup melegakan. Tidak mudah menemukan rumah dengan ruang tamu yang luas, serta berada di lingkungan dengan tetangga non-Muslim yang cukup toleran.

Usai shalat Mahgrib, dilanjutkan buka puasa bersama. Menunya beragam, mulai dari nasi kebuli, ayam kecap, tempe goreng, opor ayam, hingga kerupuk kulit sapi. Es buah, dadar gulung, hingga ketan bumbu pedas juga tersedia.

"Kami mengoordinasi juga pengadaan makanan agar tidak berlebihan,“ kata salah seorang jemaah.

Kegiatan buka puasa bersama oleh Indonesische Islamischer Kultur Verein Swiss (IIKV) atau Perhimpunan Kebudayaan Islam Indonesia Swiss di rumah keluarga Abdul Jabbar Kohler, Sabtu (6/4/2024).KOMPAS.com/KRISNA DIANTHA AKASSA Kegiatan buka puasa bersama oleh Indonesische Islamischer Kultur Verein Swiss (IIKV) atau Perhimpunan Kebudayaan Islam Indonesia Swiss di rumah keluarga Abdul Jabbar Kohler, Sabtu (6/4/2024).
Kegiatan mingguan  ini sudah dimulai sejak pukul 18.00, dua jam sebelum buka puasa di Swiss. Ketika Kompas.com datang, ada kelompok kecil yang mengelilingi Ustaz Aal. Mereka  mahasiswa Indonesia yang sedang berdialog dengan imam umat Islam Indonesia di Swiss itu

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com