Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Israel Blokir Lebih Banyak Makanan ketimbang Bantuan Lainnya di Gaza

Kompas.com - 09/04/2024, 21:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - PBB pada Selasa (9/4/2024) menyebut, Israel memblokir lebih banyak konvoi yang membawa bantuan makanan daripada konvoi yang membawa bantuan jenis lain di dalam wilayah Gaza.

Seorang Juru Bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA), Jens Laerke, mengungkap, berdasarkan data statistik dari bulan Maret, nyatanya jauh lebih sulit mendapatkan izin untuk mengantarkan makanan daripada bantuan lainnya di Gaza.

"Konvoi makanan yang seharusnya menuju ke wilayah utara, di mana 70 persen penduduknya menghadapi kondisi kelaparan... tiga kali lebih mungkin untuk ditolak dibandingkan konvoi kemanusiaan lainnya yang membawa bantuan lain," kata dia kepada para wartawan di Jenewa.

Baca juga: Biden: Israel Lakukan Apa yang Saya Minta Terkait Bantuan Gaza

Israel telah menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.

Sementara itu, Israel menuduh bahwa masalah utamanya adalah distribusi bantuan PBB di Gaza.

"Sebanyak 741 truk bantuan kemanusiaan telah diperiksa dan dipindahkan ke Jalur Gaza selama dua hari terakhir. Hanya 267 truk bantuan yang didistribusikan oleh badan-badan bantuan PBB di dalam Gaza (dari jumlah tersebut, 146 di antaranya membawa makanan)," tutur Badan Kementerian Pertahanan Israel yang mengelola aliran bantuan, COGAT, di media sosial X.

"Bantuannya tersedia, pendistribusiannya yang penting," tambah mereka.

Namun, Laerke mengatakan bahwa perbandingan semacam itu "tidak ada artinya" karena sejumlah alasan.

Ia menunjukkan bahwa truk-truk yang diperiksa oleh COGAT biasanya hanya terisi setengah penuh.

"Itu adalah persyaratan yang mereka terapkan untuk tujuan penyaringan," jelasnya.

Truk-truk tersebut kemudian diisi ulang, mengisinya hingga penuh, sebelum dipindahkan ke gudang.

Baca juga: Perintahkan Penyerangan Pekerja Bantuan Gaza, 2 Perwira Israel Dipecat

"Di sana, jumlahnya tidak akan pernah sama," kata Laerke.

Dia juga menegaskan bahwa menghitung hari ke hari dan membandingkannya tidak masuk akal karena tidak memperhitungkan penundaan yang terjadi di persimpangan dan pergerakan lebih lanjut ke gudang.

Dia menunjuk pada penundaan yang terkait dengan jam buka titik penyeberangan dan fakta bahwa Israel telah melarang pengemudi dan truk Mesir untuk berada di area yang sama pada waktu yang sama dengan pengemudi dan truk Palestina.

"Itu berarti tidak ada serah terima yang lancar," kata Laerke.

Dia menuturkan, masalah utamanya adalah mendapatkan otorisasi dan jaminan bahwa distribusi bantuan dapat berjalan tanpa hambatan.

Sementara Israel mengeluhkan distribusi PBB, Laerke membeberkan, setengah dari konvoi yang coba dikirimkan UNOCHA ke bagian utara dengan membawa makanan pada Maret ditolak oleh pihak berwenang Israel yang sama.

Baca juga: Pilu Warga Gaza Sambut Idul Fitri 2024 dengan Kekurangan Makanan dan Rumah Jadi Puing-puing...

Laerke menekankan bahwa kewajiban ada pada pihak-pihak yang bertikai, dan khususnya pada Israel sebagai penguasa pendudukan Gaza untuk memfasilitasi dan memastikan akses kemanusiaan tidak berhenti di perbatasan.

"Hal ini juga berkaitan dengan pergerakan di dalam Gaza," ucapnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com