Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Gempa Taiwan 12 Orang, Tim Evakuasi Hadapi Ancaman Tanah Longsor

Kompas.com - 05/04/2024, 14:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com - Korban tewas akibat gempa Taiwan menjadi 12 orang. Saat ini, tim penyelamat menghadapi ancaman tanah longsor.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di wilayah Hualien pada Rabu (3/4/2024) menyebabkan ratusan orang mengungsi di taman nasional saat batu-batu besar berjatuhan dari pegunungan.

"Hujan meningkatkan risiko jatuhnya batu dan tanah longsor, yang saat ini merupakan tantangan terbesar kami," kata Su Yu-ming, pemimpin tim evakuasi yang membantu upaya penyelamatan, dikutip dari Reuters pada Jumat (5/4/2024).

Baca juga: Korban Gempa Taiwan Capai 1.050 Orang, 52 Lainnya Masih Hilang

"Faktor-faktor ini tidak dapat diprediksi, yang berarti kami tidak dapat memastikan jumlah hari yang diperlukan untuk operasi pencarian dan penyelamatan," imbuh dia.

Pemadam kebakaran Taiwan mengatakan dua mayat ditemukan di pegunungan, namun tidak segera memperbarui jumlah korban tewas.

Sedangkan jumlah orang hilang mencapai 18 orang, tiga di antaranya warga negara asing berkewarganegaraan Australia dan Kanada.

Nama tersebut dikeluarkan dari daftar orang hilang yang merupakan warga negara India yang dianggap sebagai kesalahan dalam penyertaannya, namun tidak dijelaskan lebih lanjut.

Sementara itu sekelompok 50 pekerja hotel yang terdampar di jalan menuju taman nasional kini sebagian besar aman.

"Saya beruntung bisa selamat. Kami ketakutan saat gempa pertama kali terjadi. Kami pikir semuanya sudah berakhir," ungkap David Chen (63) seorang manajer keamanan di hotel tersebut setelah diselamatkan.

"Batu-batu masih berjatuhan di lereng terdekat saat kelompok kami pergi. Dan kami harus melewati celah di antara bebatuan yang jatuh dengan tim penyelamat berada di depan," jelas dia.

Ibu Chen yang berusia 85 tahun menangis lega karena bisa bertemu kembali dengan putranya, karena keluarganya menunggu kabar apakah putranya masih hidup atau tidak.

"Saya senang ketika dia kembali," kata sang ibu, Chen Lan-chih. "Saya tidak tidur sama sekali tadi malam dan tidak bisa makan apa pun," ujarnya.

Banyak orang mengunjungi tempat-tempat wisata, seperti Hualien, yang terkenal karena keindahannya, namun gempa bumi telah menghancurkan bisnis, dan banyak pemesanan dibatalkan, kata beberapa pengusaha.

Baca juga: Taiwan Sigap Hadapi Gempa, Pelajaran Apa yang Bisa Dipetik Indonesia?

"Ini sebenarnya bencana bagi kami karena tidak peduli hotel, hostel, restoran sangat bergantung pada pariwisata," terang pemilik hostel Aga Syu seraya menambahkan bahwa perhatian utamanya adalah kesejahteraan para tamu.

"Saya harap ini tidak merusak citra mereka tentang Hualien," harap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com