Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Pekerja Bantuan Asing Tewas Saat Antar Makanan di Gaza akibat Serangan Israel

Kompas.com - 02/04/2024, 10:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Beberapa orang yang bekerja untuk badan amal yang berbasis di Amerika Serikat, World Central Kitchen (WCK), tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza pada Senin (1/4/2024).

Mereka tengah berada di Gaza untuk mengantarkan bantuan makanan.

"Kami kehilangan beberapa saudara dan saudari kami dalam serangan udara IDF di Gaza," tulis Pendiri WCK chef Jose Andres di situs media sosial X.

Baca juga: Israel Tarik Pasukan dari RS Al-Shifa Gaza, Puluhan Mayat Ditemukan...

World Central Kitchen pun menyebut insiden tersebut sebagai sebuah "tragedi" dan menegaskan kembali bahwa pekerja bantuan kemanusiaan dan warga sipil tidak boleh menjadi sasaran.

"Saya patah hati dan berduka untuk keluarga dan teman-teman mereka serta seluruh keluarga besar WCK," ungkap Andres, sebagaimana dikutip dari AFP.

Kementerian Kesehatan di Gaza: mereka dari Inggris, Australia, dan Polandia

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan, jenazah empat pekerja bantuan asing dan sopir mereka yang berkewarganegaraan Palestina dibawa ke rumah sakit di Deir el-Balah, Gaza tengah, setelah serangan Israel menargetkan kendaraan mereka.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa para pekerja bantuan tersebut termasuk warga negara Inggris, Australia dan Polandia, dengan kewarganegaraan orang keempat tidak diketahui.

Hamas memastikan orang kelima yang terbunuh adalah sopir dan penerjemah Palestina. 

Di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah, koresponden AFP melihat lima mayat dengan tiga paspor asing tergeletak di dekatnya.

Baca juga: 4 Tewas, 17 Orang Terluka akibat Serangan Israel di RS Gaza

World Central Kitchen telah terlibat dalam pengiriman bantuan yang tiba dengan kapal dari Siprus, dan dalam pembangunan dermaga sementara di Gaza. 

Badan-badan PBB telah memperingatkan berulang kali bahwa Gaza utara berada di ambang kelaparan, dan menyebut situasi ini sebagai krisis buatan manusia karena truk-truk bantuan tertahan di perbatasan Mesir-Gaza, menunggu pemeriksaan yang lama oleh para pejabat Israel.

Konfirmasi PM Australia 

Terpisah, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Selasa (2/4/2024) membenarkan bahwa salah satu dari beberapa pekerja bantuan yang tewas dalam serangan di Gaza adalah warga negara Australia.

Warga itu adalah Zomi Frankcom.

Albanese menyebut, Zomi Frankcom telah melakukan "pekerjaan yang luar biasa berharga" membantu mendistribusikan makanan di Jalur Gaza yang terkepung.

Dia menambahkan bahwa Australia akan "mencari akuntabilitas penuh dan tepat" terkait insiden ini.

Baca juga: Ribuan Warga di Israel Tuntut Diakhirinya Perang Gaza: Orang Yahudi dan Arab Tolak Bermusuhan

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Militer Israel mengatakan, mereka tengah melakukan peninjauan menyeluruh pada tingkat tertinggi untuk memahami keadaan insiden tragis ini.

Mereka mengekliam telah "bekerja sama dengan WCK" dalam upaya memberikan bantuan kepada warga Palestina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Global
Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Global
Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com