Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Teken Dekret Wajib Militer Musim Semi

Kompas.com - 31/03/2024, 21:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekret yang mengatur panggilan wajib militer musim semi secara rutin.

Kebijakan itu akan memanggil 150.000 warga negara untuk melakukan wajib militer sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Dokumen tersebut telah dipublikasikan di situs web Kremlin pada hari ini, Minggu (31/3/2024).

Baca juga: Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Setiap pria di Rusia bakal diwajibkan menjalani wajib militer selama satu tahun atau menjalani pelatihan yang setara dengan masa pendidikan tinggi sejak mencapai usia 18 tahun.

Pada Juli, dewan rendah parlemen Rusia memutuskan untuk meningkatkan batas usia maksimum pria yang wajib militer dari 27 tahun menjadi 30 tahun.

Undang-undang baru ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2024.

Wajib militer telah lama menjadi isu sensitif di Rusia. Banyak pria berusaha keras untuk menghindari surat wajib militer selama periode wajib militer dua kali setahun.

Secara hukum, para pelaku wajib militer tidak dapat dikerahkan untuk bertempur di luar wilayah Rusia.

Mereka dikecualikan dari mobilisasi terbatas pada 2022 yang melibatkan paling tidak 300.000 orang yang sudah mengikuti pelatihan militer sebelumnya untuk bertempur di Ukraina.

Meskipun demikian, beberapa wajib militer secara keliru dikirim ke garis depan.

Pada September, Putin menyetujui panggilan 130.000 orang untuk melakukan wajib militer musim gugur.

Baca juga: Saat Putin Abaikan Informasi Intelijen AS bahwa ISIS Akan Serang Rusia...

Pada musim semi sebelumnya, Rusia berencana untuk mewajibkan 147.000 orang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com