Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaget, Ibu Ini Temukan Ular Paling Berbisa Kedua di Dunia di Laci Putrinya

Kompas.com - 16/01/2024, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

SYDNEY, KOMPAS.com - Baru-baru ini, seorang ibu di Australia dibuat ketakutan setelah ia menemukan ular paling berbisa kedua di dunia di laci pakaian putrinya yang berusia tiga tahun.

Pemburu ular Australia, Mark Pelley, dipanggil untuk mengeluarkan ular coklat Timur sepanjang 5 kaki dari kamar tidur balita tersebut, seperti yang dilaporkan New York Post, dilansir dari NDTV.

Dia membagikan video penyelamatan tersebut di Facebook.

Baca juga: [UNIK GLOBAL] Jasad Alien Meksiko Diteliti | Selancar Bawa Ular Piton

Diceritakan bahwa ibu itu mengambil pakaian untuk putranya. Dia lantas menemukan ular coklat timur sepanjang lima kaki.

"Kami mencari tahu apa yang terjadi. Dia membawa cucian yang dilipat dan ketika mengambil pakaian dari jemuran, ular coklat itu merangkak masuk ke dalamnya," tulisnya.

Banyak warganet terkejut mengetahui bagaimana sang ibu tidak menyadari adanya ular coklat dan malah membawanya kembali ke laci celana.

Pelley pun menginformasikan bahwa reptil ini ringan dan orang-orang cenderung tidak menyadarinya.

''Beratnya tidak seberapa dan serius. Insiden ini bisa terjadi pada siapa saja. Saya pernah melihat orang membawa ular coklat di tas tangan atau tas belanja mereka. Suatu hari hal ini bisa saja terjadi pada Anda,'' jelasnya.

Menurut data dari Unit Penelitian Racun Australia di Universitas Melbourne, ular cokelat timur memiliki bisa paling beracun kedua dari semua ular darat di seluruh dunia.

Menurut Newsweek, bisa ular ini mengandung racun saraf yang kuat, yang secara progresif melumpuhkan saraf korban di jantung, paru-paru, dan diafragma, yang pada akhirnya menyebabkan mati lemas.

Baca juga: Pria Australia Berselancar Bawa Ular Piton, Berujung Denda Rp 23 Juta

Menurut Departemen Lingkungan dan Ilmu Pengetahuan di Queensland, spesies ini paling aktif pada siang hari dan dapat menggigit jika diprovokasi.

"Spesies ini umum ditemukan di seluruh bagian timur Australia dan sangat melimpah di lahan pertanian dan daerah pinggiran kota di mana mereka dapat menemukan mangsa favorit mereka: tikus dan tikus," kata Alessandro Palci, seorang peneliti reptil di Flinders University di Australia.

Baca juga: Gara-gara Ular Merayap di Gardu, 16.000 Listrik Pelanggan di Texas Mati

"Karena ular ini dapat berkembang di daerah pinggiran kota, hal ini juga berarti bahwa manusia dapat menemukan mereka cukup sering," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com