Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gaza Saat Natal 2023: Tak Ada Kegembiraan, Bukan Lonceng yang Kami Dengar, melainkan Tank dan Bom

Kompas.com - 25/12/2023, 16:16 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Palestina mengaku tidak merasakan kegembiraan pada Natal kali ini akibat serangan Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut. 

Perayaan Natal 2023 secara efektif ditiadakan di Kota Betlehem, Tepi Barat, yang dihormati sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus.

Nyatanya, hanya sedikit jamaah atau turis yang berada di jalan-jalan kota tersebut pada Natal tahun ini.

Baca juga: Tentara Israel Tembak Mati 2 Perempuan di Halaman Gereja di Gaza

Kondisi itu jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang penuh sesak.

Di sebuah rumah sakit di Kota Betlehem, Fadi Sayegh, mengatakan bahwa ia tidak akan merayakan Natal tahun ini.

Ia dan keluarganya sebelumnya telah menerima izin untuk melakukan perjalanan ke Betlehem untuk merayakan Natal.

"Tidak ada kegembiraan. Tidak ada pohon Natal, tidak ada dekorasi, tidak ada makan malam keluarga, tidak ada perayaan," katanya saat menjalani cuci darah, sebagaimana dikutip dari AFP.

Fadi pun berharap serangan Israel ke Gaza bisa segera berakhir.

"Saya berdoa agar perang ini segera berakhir," ucapnya.

Suster Nabila Salah dari Gereja Kudus Katolik di Gaza menyampaikan hal yang sama dengan nada muram.

"Semua perayaan Natal telah dibatalkan. Bagaimana kami merayakannya ketika kami mendengar suara tank dan bombardir dan bukannya dering lonceng?" ucap dia.

Sebelumnya, Gereja Kudus Katolik di Gaza telah menyaksikan tragedi berdarah. Menurut Patriarkat Latin Yerusalem, dua perempyan Kristen telah dibunuh oleh penembak jitu Israel awal bulan ini.

Baca juga: Israel Bantah Pasukannya Tembak Mati 2 Perempuan di Halaman Gereja di Gaza

Perang Israel-Hamas pecah seperti diketahui telah pecah sejak 7 Oktober lalu. Itu dimulai ketika para pasukan Hamas menyerang Israel selatan dan menewaskan sekitar 1.140 orang, menurut pihak Israel. 

Namun setelah itu, Israel telah bersumpah untuk menghabisi Hamas sebagai tanggapan atas serangan tersebut. Israel telah melakukan pengeboman udara besar-besaran.

Serangan Israel ini telah menewaskan 20.424 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Paus Fransiskus: hami kami tertuju pada Gaza

Paus Fransiskus memulai perayaan Natal global pada Minggu (24/12/2023) dengan sebuah seruan untuk perdamaian.

"Hati kami tertuju pada Gaza, pada semua orang di Gaza, namun perhatian khusus kami berikan pada komunitas Kristiani di Gaza yang sedang menderita," ujar pemimpin umat Katolik itu.

Menjelang Natal 2023, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan, sedikitnya 70 orang tewas dalam serangan udara Israel pada Minggu di kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza tengah.

Baca juga: Paus Fransiskus Buka Perayaan Natal 2023 dalam Bayang-bayang Perang

Juru bicara kementerian kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan, jumlah korban kemungkinan besar akan meningkat karena banyak keluarga yang diperkirakan berada di daerah tersebut pada saat serangan terjadi.

Dalam insiden terpisah, kementerian tersebut mengatakan 10 anggota dari satu keluarga tewas dalam serangan Israel di rumah mereka di kamp Jabalia di Gaza utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com