Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Indonesia Ceritakan Situasi di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir

Kompas.com - 02/12/2023, 15:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Al Jazeera

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Relawan asal Indonesia yang bekerja di Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Fikri Rofiul Haq, mengatakan suara-suara pengeboman Israel bisa terdengar di mana-mana setelah gencatan senjata berakhir.

"Anda dapat mendengar suara serangan yang terjadi di seluruh Jalur Gaza sekarang dan orang-orang sekarat di sekitar kami," kata dia, sebagaimana diberitakan Al Jazeera pada Sabtu (2/12/2023).

Hari Sabtu ini menjadi hari kedua serangan Israel ke Gaza terhitung setelah kesepakatan gencatan senjata selama seminggu dengan Hamas resmi diakhiri pada Jumat (1/12/2023) pagi.

Baca juga: Fikri Ceritakan Detik-detik Pengepungan RS Indonesia di Gaza oleh Tank dan Tentara Israel

"Kami masih berlindung di sebuah sekolah pemerintah di Gaza Selatan dan telah berada di sini selama tujuh hari terakhir sejak dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia," jelas Fikri.

RS Indonesia di Gaza seperti diketahui telah dihancurkan oleh pasukan Israel tidak lama sebelum gencatan senjata sementara dengan Hamas dimulai pada Jumat (24/11/2023).

Fikri menyampaikan, gencatan senjata singkat telah memungkinkan penduduk di Gaza kembali menjalani kehidupan yang agak normal meski tetap saja masih ada kekurangan.

Ia menyebut, bantuan kemanusiaan telah berdatangan seiring dengan diberlakukannya jeda pertempuran sepekan kemarin.

"Sekarang gencatan senjata telah berakhir karena Israel menolak perpanjangan," katanya kepada Al Jazeera.

Sebelumnya, Fikri sempat dihadapkan pada pilihan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman atau tetap tinggal bersama pasiennya ketika tank dan tentara Israel mengepung RS Indonesia di Gaza bulan lalu.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir Naik Jadi 240 Orang

Ia bersama rekan-rekannya dari Indonesia yang lain, yakni Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zazabil Al Ayubi, kemudian memutuskan untuk tetap tinggal di RS hingga militer Israel memaksa mereka pergi.

"Kami dievakuasi melalui rute yang digunakan oleh Palang Merah Internasional dengan izin dari tentara Israel. Ada tiga kali evakuasi pada Senin, Selasa, dan Rabu pekan lalu, dan kami dievakuasi terakhir karena kami memprioritaskan korban luka yang berada di RS Indonesia," kata tenaga medis dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) itu, Senin (27/11/2023).

Fikri kala itu mengatakan pasukan Israel telah dengan sengaja menghancurkan satu-satunya generator yang masih berfungsi di rumah sakit yang didanai oleh Indonesia itu dengan menyerangnya dan menewaskan 12 orang dengan menembaki lantai satu, dua, dan tiga gedung tanpa pandang bulu.

"Sebelum kami dievakuasi, serangan semakin lama semakin parah, dari jam ke jam," terang dia, yang tidak dapat berkomunikasi selama beberapa minggu hingga dievakuasi ke Khan Younis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Global
Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Global
Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Global
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Global
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com