Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Luar Angkasa Rusia Kembali Alami Kebocoran

Kompas.com - 10/10/2023, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

MOSKWA, KOMPAS.com - Segmen Rusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengalami kebocoran cairan pendingin ketiga dalam waktu kurang dari satu tahun.

Hal ini menimbulkan pertanyaan baru tentang keandalan program luar angkasa Rusia, meskipun para pejabat mengatakan bahwa para awak tidak berada dalam bahaya.

Serpihan-serpihan cairan pendingin yang membeku dan menyembur ke angkasa terlihat dalam tayangan langsung laboratorium orbital yang disediakan oleh NASA pada Senin (9/10/2023) dan dikonfirmasi dalam percakapan radio antara pengendali misi AS dan para astronot.

Baca juga: Membaca Sikap Rusia Terkait Konflik Hamas-Israel

"Modul Nauka dari segmen Rusia di ISS telah mengalami kebocoran cairan pendingin dari sirkuit radiator eksternal (cadangan), yang dikirim ke stasiun pada tahun 2012," kata badan antariksa Rusia, Roscosmos, melalui Telegram, dilansir dari Guardian.

Dia menambahkan bahwa suhu di unit yang terkena dampak tetap normal.

Nauka, yang berarti "sains" dalam bahasa Rusia dan juga dikenal sebagai Modul Laboratorium Serbaguna (MLM), diluncurkan pada 2021.

Pengendali misi AS di Houston dapat didengar meminta para astronot di pihak Amerika untuk menyelidiki.

"Hai, kami melihat serpihan di luar, kami membutuhkan kru untuk pergi ke kubah, kami pikir jendela lima atau enam, dan mengonfirmasi serpihan visual apa pun," kata seorang pejabat kepada para astronot.

"Ada kebocoran yang berasal dari radiator di MLM," jawab Jasmin Moghbeli kemudian.

Ini adalah kebocoran pendingin ketiga yang terjadi di sisi Rusia ISS dalam waktu kurang dari setahun.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-592 Serangan Rusia ke Ukraina: Bayi 9 Bulan Jadi Korban di Kherson | Ukraina Waspadai Musim Dingin

Pada 15 Desember 2022, gambar dramatis dari TV NASA menunjukkan partikel putih yang menyerupai butiran salju mengalir keluar dari bagian belakang pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 yang berlabuh selama beberapa jam.

Spekulasi mengenai penyebabnya berpusat pada hantaman batu antariksa kecil, atau meteor mikro.

Pesawat ruang angkasa itu kembali ke Bumi tanpa awak, dan kemudian Soyuz tanpa awak lainnya dikirim untuk menggantikannya beberapa bulan kemudian.

Dua orang Rusia dan seorang awak Amerika harus tinggal selama setahun dalam misi tersebut dan baru kembali ke Bumi bulan lalu.

Kebocoran serupa pada pertengahan Februari juga menimpa kapal kargo Progress MS-21 milik Rusia, yang telah berlabuh di ISS sejak Oktober 2022.

Baca juga: Rusia Serang Permukiman Kherson di Ukraina, Bayi 9 Bulan Jadi Korban

Rentetan kebocoran yang terjadi secara beruntun ini menurunkan kemungkinan bahwa hal itu disebabkan oleh meteorit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com