Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Jebol di Libya Timur, 2.000 Orang Tewas, 6.000 Hilang

Kompas.com - 12/09/2023, 08:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

DERNA, KOMPAS.com - Pihak berwenang di Libya timur mengatakan, sedikitnya 2.000 orang tewas dan ribuan orang lainnya hilang setelah banjir besar melanda Kota Derna menyusul badai dan hujan lebat.

Juru bicara Tentara Nasional Libya (LNA) yang menguasai wilayah timur Libya, Ahmed Mismari, mengatakan bencana tersebut terjadi setelah bendungan di atas Kota Derna jebol dan menghanyutkan seluruh lingkungan beserta penghuninya ke arah laut.

Dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan di televisi, dia menyebut, jumlah orang yang hilang mencapai 5.000-6.000 orang.

Baca juga: Pekerja Migran Asal Indonesia Dianiaya di Libya, KBRI Tripoli Turun Tangan

Sebelumnya pada Senin (11/9/2023), kepala kelompok bantuan Bulan Sabit Merah di wilayah tersebut mengatakan, jumlah korban tewas di Kota Derna mencapai 150 orang dan diperkirakan akan mencapai 250 orang.

Libya secara politis terbagi antara timur dan barat. Pelayanan publik di negara itu telah hancur sejak terjadi pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 yang memicu konflik bertahun-tahun.

Pemerintah yang diakui secara internasional di Tripoli tidak menguasai wilayah timur.

 

Di Tripoli, Dewan Kepresidenan yang beranggotakan tiga orang yang berfungsi sebagai kepala negara telah meminta komunitas internasional untuk membantu.

"Kami menyerukan kepada negara-negara persaudaraan dan persahabatan serta organisasi-organisasi internasional untuk memberikan bantuan," kata mereka.

Osama Hamad, kepala pemerintahan paralel yang berbasis di bagian timur, mengatakan kepada televisi lokal bahwa lebih dari 2.000 orang tewas dan ribuan lainnya hilang.

Setelah menghantam Yunani pekan lalu, Badai Daniel menyapu Mediterania pada Minggu (10/9/2023), membanjiri jalan-jalan dan menghancurkan bangunan-bangunan di Kota Derna, dan menghantam permukiman-permukiman lain di sepanjang pantai, termasuk kota terbesar kedua di Libya, Benghazi.

Baca juga: Badan Nuklir PBB Cepat-cepat Selidiki Hilangnya Berton-ton Uranium di Libya

Video-video dari Kota Derna menunjukkan aliran air yang lebar mengalir melalui pusat kota, di mana sebelumnya hanya ada saluran air yang jauh lebih sempit. Bangunan-bangunan yang hancur berdiri di kedua sisinya.

Almostkbal TV di Libya Timur menyiarkan rekaman yang menunjukkan orang-orang yang terdampar di atap kendaraan mereka sambil berteriak minta tolong dan air menghanyutkan mobil-mobil.

"Jumlah korban tewas mencapai ribuan, dan korban tewas melebihi 2.000 orang," kata Osama Hamad kepada al-Masar TV.

"Seluruh lingkungan di Derna telah lenyap, bersama dengan penghuninya... tersapu air," tambahnya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Mismari mengatakan tujuh anggota LNA telah tewas dalam banjir tersebut.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com